TOKYO - Balapan Formula 1 sepertinya tak terlalu seksi bagi para produsen ban. Beberapa pabrikan ban menyatakan keengganannya menjadi supplier di balapan jet darat tersebut. Terbaru, pabrikan asal Jepang, Bridgestone mengaku enggan berkiprah di Formula 1 musim mendatang.
“Kami tak memiliki keinginan untuk masuk kembali ke F1,” demikian tulis Bridgestone di situs resminya, Kamis (6/6/).
Sebelumnya, Bridgestone pernah menjadii supplier ban di F1. Tepatnya dalam rentang 1997 hingga 2010 silam. Setelah itu, mereka menarik diri dan posisinya diambil alih pabrikan Italia, Pirelli.
Meski enggan kembali, namun Bridgestone mengaku mendapatkan banyak keuntungan setelah memasuki arena F1. Perkembangan pasar mereka melonjak tajam. Terutama di kawasan Eropa. Dengan menjadi supplier ban F1, brand awareness di seluruh dunia diklaim mengalami peningkatan pesat.
“Kami sukses menerapkan teknologi untuk ban, desain dan simulasi dalam ban F1. Itu berguna untuk perkembangan ban mobil umum,” tambah Bridgestone.
Menjadi supplier ban di F1 juga bukan merupakan rencana strategis dalam kebijakan perusahaan. Bridgestone kini tengah fokus untuk menguatkan sumber daya.
“Lingkungan bisnis saat ini juga terus berubah. Kami memutuskan untuk tidak kembali menjadi supplier setelah kontrak kami berakhir pada akhir 2010 silam,” tegas Bridgestone.
Ini merupakan penolakan kesekian kalinya yang dilakukan sebuah pabrikan ban untuk memasuki arena F1. Sebelumnya, perusahaan Korea Selatan (Korsel), Hankook juga mengaku ogah menjadi supplier balapan jet darat itu. (jos/jpnn)
“Kami tak memiliki keinginan untuk masuk kembali ke F1,” demikian tulis Bridgestone di situs resminya, Kamis (6/6/).
Sebelumnya, Bridgestone pernah menjadii supplier ban di F1. Tepatnya dalam rentang 1997 hingga 2010 silam. Setelah itu, mereka menarik diri dan posisinya diambil alih pabrikan Italia, Pirelli.
Meski enggan kembali, namun Bridgestone mengaku mendapatkan banyak keuntungan setelah memasuki arena F1. Perkembangan pasar mereka melonjak tajam. Terutama di kawasan Eropa. Dengan menjadi supplier ban F1, brand awareness di seluruh dunia diklaim mengalami peningkatan pesat.
“Kami sukses menerapkan teknologi untuk ban, desain dan simulasi dalam ban F1. Itu berguna untuk perkembangan ban mobil umum,” tambah Bridgestone.
Menjadi supplier ban di F1 juga bukan merupakan rencana strategis dalam kebijakan perusahaan. Bridgestone kini tengah fokus untuk menguatkan sumber daya.
“Lingkungan bisnis saat ini juga terus berubah. Kami memutuskan untuk tidak kembali menjadi supplier setelah kontrak kami berakhir pada akhir 2010 silam,” tegas Bridgestone.
Ini merupakan penolakan kesekian kalinya yang dilakukan sebuah pabrikan ban untuk memasuki arena F1. Sebelumnya, perusahaan Korea Selatan (Korsel), Hankook juga mengaku ogah menjadi supplier balapan jet darat itu. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Persibo Segera Putus
Redaktur : Tim Redaksi