BRIDS Beri Gambaran Kondisi dan Pasar Modal Pascapemilu

Sabtu, 24 Februari 2024 – 23:27 WIB
Market Outlook 2024 yang beri gambaran kondisi ekonomi dan pasar modal pascapemilu. Foto: BRIDS

jpnn.com, JAKARTA - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menggelar acara Market Outlook  2024 bertajuk “Prospek dan Strategi Investasi Pasar Modal Pasca Pemilu di Tahun Naga 2024” secara daring.

Pembicara yang dihadirkan terdiri dari ahli ekonomi, full time Investor, serta Pakar Feng Shui, untuk memastikan investor terkini akan kondisi perekonomian dan pasar modal.

BACA JUGA: BRIDS Optimistis AUM Reksa Dana Naik 50 Persen pada 2024

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan bahwa memasuki kuartal 1, terdapat optimisme melandainya inflasi dan pemangkasan suku bunga secara global.

Hal itu dapat menjadi sentimen positif terhadap pasar keuangan domestik terutama terhadap stabilitas nilai tukar rupiah.

BACA JUGA: BRIDS Menjadi Penjamin Pelaksanaan Emisi Efek Penerbitan Obligasi IIF

Meskipun Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga menjadi 6% dan diproyeksikan tidak akan menaikkannya lagi, masih terdapat ketidakpastian di 2024, terutama terkait dengan perkembangan ekonomi US & kebijakan moneter The Fed.

"Dalam Market Outlook ini diharapkan nasabah diberikan gambaran menyeluruh terkait kondisi pasar keuangan," kata Handayani, dalam keterangannya, Sabtu (24/2).

BACA JUGA: Mengenal BRIGHTS, Aplikasi Online Trading Terlengkap Inovasi BRIDS

Sementara itu, Direktur Retail & IT BRIDS Fifi Virgantria menyampaikan bahwa Pemilu yang damai akan memberikan dampak positif terhadap stabilitas pasar.

"Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan memengaruhi bisnis ke depan yang tentunya akan berdampak pada kinerja emiten di pasar modal," kata Fifi.

Head of Equity Research BRIDS Erindra Krisnawan menambahkan, pilpres yang berlangsung dengan baik memberikan konfirmasi atas faktor ‘Stabilitas’ Indonesia.

Optimisme pasar pascapilpres yang ditandai dengan aliran dana investor asing yang masuk, didukung oleh ekspektasi dan prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

“Tren positif ini bisa berlanjut jika didukung oleh adanya indikasi pertumbuhan laba bersih yang dapat membaik di atas level sebelumnya (7-8%). Sementara itu, stabilitas makroekonomi saat ini memberikan proteksi untuk investor terhadap downside risk dari pertumbuhan,” papar Erindra.

Dari sisi makro, Founder Komunitas & Investor Rivan Kurniawan menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada urgensi bagi Bank Indonesia untuk menaikkan tingkat suku bunga di tengah target inflasi yang terkendali.

Didukung dengan fundamental yang dinilai cukup baik, di tahun 2024 ini diharapkan katalis positif kembali lagi ke Indonesia seiring dengan capital inflow.

"Selain itu, akan terdapat sektor yang diunggulkan ketika Prabowo dan Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, antara lain sektor energi  dengan hilirisasinya, minyak kelapa sawit, semen, terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan masih banyak sektor-sektor lainnya.” jelas Rivan.

Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo berharap Market Outlook 2024 dapat memperkaya wawasan investor Indonesia agar dapat membuat keputusan berinvestasi.

"Acara ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan layanan kami kepada nasabah dan investor tanah air untuk terus memberikan edukasi dan informasi yang dapat menjadi pertimbangan nasabah untuk mendapatkan hasil terbaik dalam berinvestasi dan mengelola keuangan di pasar modal," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler