Brigadir Abd Rahim, Polisi Berhati Mulia Itu Menangis

Jumat, 06 April 2018 – 00:45 WIB
Brigadir Abd Rahim, polisi berhati mulia, menggendong Azka Kai dengan latar kondisi dinding kamar yang hanya terbuat dari mambu. Foto: Istimewa

jpnn.com - Brigadir Abd Rahim, polisi berhati mulia, penasaran dengan suara tangisan bayi yang dia dengar setiap dia melintas di depan rumah seorang warga Desa Botumoputih, Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

Itu adalah suara tangisan bayi perempuan buah cinta pasangan suami isteri, Asura Kai (38) dan Asna Djafar (37). Si bayi, Azka Saleh Kai, memang sedang sakit. Tubuhnya dililit kain agar tidak kedinginan.

BACA JUGA: Optimalkan Tangisan Anda dengan Cara Ini

Franco Bravo Dengo - TIBAWA

Tangisan bayi itu muncul dari sebuah rumah sangat sederhana di Desa Botumoputih. Rumah tempat tinggal Azka bersama kedua orang tuanya ini, bisa dikata sangat tidak layak.

BACA JUGA: Padahal, Isi Artikel tentang Polisi Berhati Mulia

Dindingnya hanya terbuat dari bambu yang tak dianyam, itu pun mulai dimakan rayap, sehingga bolong dimana-mana. Ketika malam, embusan angin meniup sangat kencang dan menembus dinding bambu. Saat hujan, rembesan air ada dimana-mana.

Begitu pun ketika siang hari, suhu panas sangat menusuk karena atap seng tak ada pembatas plafon. Di rumah dengan kamar berukuran 2x2 meter itu, Asura bersama isterinya merawat Azka.

BACA JUGA: Perempuan Menangis di Kantor Polisi: Saya enggak Kuat, Pak

Tak ada kasur, apalagi perabotan dan peralatan bayi modern. Yang ada hanya ayunan usang yang terbuat dari rotan. Ayunan rotan itu, menjadi penawar ketika Azka rewel.

Tapi pagi itu, Asura dan isterinya benar-benar kehabisan cara untuk membuat Azka tidak menangis. Ia terus meraung karena memang sendang sakit. Orang tuanya paham, sakit Azka karena kedinginan ketika malam.

Tapi apa boleh dikata, kondisi Asura dan isterinya yang miskin, tak mampu merenovasi rumah mereka. Bahkan untuk mengubah dinding bambu menjadi yang lebih layak, agar Azka tak kedinginan ketika malam pun tak bisa. Penghasilan Asura sebagai penjual martabak keliling hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kadang juga kurang pak, tidak dapat rezeki,"ujar Asura Kai.

Pagi itu (7/3), melintas Brigadir Abd Rahim. Anggota Polri yang ditugaskan sebagai Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) di Desa Botumoputih.

Ia penasaran, sebab hampir setiap kali melintas depan rumah keluarga Asura Kai itu, selalu terdengar suara tangis bayi.

"Pagi, tanggal 7 maret 2018, karena penasaran saya singgah. Setelah saya masuk ke dalam ternyata ada seorang bayi yang sedang sakit perut," ungkap Brigadir Abd Rahim.

Saat itu, Brigadir Abd Rahim meminta izin untuk masuk ke kamar tempat bayi Azka dirawat. Sekejap, pria dengan seragam polisinya ini termenung. Dia merasa sedih melihat bayi mungil yang menggemaskan itu dirawat di kamar yang tidak layak.

"Saya, sempat meneteksan air mata ketika masuk ke kamar itu, karena kamar mereka yang berdididing bambu saat itu sudah berlubang, jelas anak ini sakit, karena malam pasti sangat dingin," kata Brigadir Abd Rahim.

Ia segera memberikan bantuan ala kadarnya untuk keluarga Asura agar Azka segera mendapat pengobatan. Dengan biayanya sendiri Brigadir Abd Rahim merenovasi rumah keluarga Asura agar kondisinya lebih baik.

"Saya kasihan dengan bayi itu. Alhamdullillah pada hari ini Jumat 30 Maret saya medapat sedikit rejeki dan langsung merenovasi meskipun hanya kamar tempat tidur bayi, mudah-mudahan Azka tidak kedinginan lagi,"katanya.

Bersama Asura Kai, Abd Rahim merenovasi rumah sederhana ini. Dinding bambu diganti tripleks dan dipasang plafon. Kini Azka lebih nyaman, setidaknya saat malam tiba, ia tak lagi kedinginan.

Asura Kai bersama istrinya tak kuasa membendung kebahagiaan, mendapat bantuan langsung dari Abd Rahim. "Terimakasih Pak Polisi, Alhamdulillah sudah mau membantu kami," ucap keduanya.

Abd Rahim ternyata tak hanya merenovasi rumah. Anggota Bhabinkamtibnas ini juga rutin membagi rezeki kepada keluarga kurang mampu itu, seperti beras dan bahan pokok lain. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Sugianto Sabran Menangis


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler