Brigadir J Ditembak Mati di Rumah Irjen Ferdy Sambo, KontraS Desak Ini kepada Kapolri

Kamis, 14 Juli 2022 – 14:40 WIB
Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, tempat baku tembak polisi yang menyebabkan Brigadir J tewas. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjamin independensi dalam proses pengungkapan kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Sebab, Jenderal Listyo sudah memerintahkan tim khusus demi mengusut kasus baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7).

BACA JUGA: Terungkap Seseorang yang Dihubungi Brigadir J Sebelum Tewas Ditembak di Rumah Ferdy Sambo

"Kapolri menjamin independensi dan transparansi kepada tim khusus yang bertugas untuk mengungkap fakta peristiwa serta menyampaikan secara berkala pada publik atas perkembangan yang terjadi," kata Wakil Koordinator Badan Pekerja KontraS Rivanlee Anandar melalui layanan pesan, Kamis (14/7).

Adapun, peristiwa baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo melibatkan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E.

BACA JUGA: Istri Sama Lelaki Lain di Kamar, Suami Menunggu di Luar

Brigadir J tewas dalam kejadian itu, sedangkan Bharada E diamankan setelah peristiwa saling tembak.

KontraS, kata Rivanlee, turut mendesak Jenderal Listyo mau mendengar masukan, utamanya dari keluarga Brigadir J dari kasus baku tembak.

BACA JUGA: Inilah Ruangan Tersembunyi di Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Milik Mas Bechi, Bikin Melongo

"Kapolri menjamin ruang masukan, saran, serta penyampaian dari pihak keluarga korban untuk bebas dari tindakan intimidatif dan tekanan dalam bentuk lain guna mencari fakta seterang-terangnya," ungkap dia.

Selanjutnya, kata Rivanlee, KontraS meminta pengawasan eksternal kepolisian, seperti Kompolnas memastikan profesionalitas kelembagaan dalam pengusutan perkara.

"Kemudian meminta LPSK untuk menjamin perlindungan bagi keluarga korban (dari kasus baku tembak, red)," ungkapnya.

Sebelumnya, KontraS menganggap banyak kejanggalan dalam proses pengusutan baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Misalnya, kejanggalan tentang adanya disparitas waktu yang lama antara peristiwa baku tembak dengan pengungkapan ke publik.

Selain itu, KontraS menyoroti kronologi baku tembak yang diungkapkan kepolisian selalu berubah-ubah.

Berikutnya, ada temuan luka sayatan pada jenazah Brigadir J di bagian muka dan keluarga yang sempat dilarang melihat kondisi mendiang. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Polisi Bintang Dua Temui Ulama, Lalu Minta Doa


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler