Brigadir J Tewas di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mujahid 212 Singgung Saksi Kunci

Rabu, 13 Juli 2022 – 17:56 WIB
Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, tempat kejadian baku tembak polisi yang menyebabkan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hukum dan politik sekaligus Mujahid 212 Damai Hari Lubis buka suara menyoroti kasus Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Damai mendorong agar kasus Brigadir J tewas ditembak Bharada E diusut oleh unsur independen dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

BACA JUGA: Konon Ada yang Tak Biasa dari Penembakan Brigadir J, Kapolri Sampai Turun Tangan

"Bentuk TGPF di antara anggotanya sebaiknya ada yang independen untuk mewakili kepercayaan publik. Aku menawarkan diri," kata Damai Hari Lubis kepada JPNN.com pada Rabu (13/7).

Dia juga menyatakan jangan sampai pihak kepolisian terburu-buru menetapkan Brigadir J yang sudah meninggal dunia sebagai tersangka.

BACA JUGA: Ada Doktrin tentang Cinta di Ponpes Ayah Mas Bechi

"Seperti awal peristiwa anggota Laskar FPI yang tewas ditembak di Tol KM 50, Cikampek, Jawa Barat," lanjutnya.

Menurut Damai, kematian Brigadir J harus diusut secara intensif dan benar benar berkepastian hukum.

BACA JUGA: Baku Tembak Dipicu Istri Ferdy Sambo Teriak, nih Pernyataan Mahfud MD, Jangan Kaget ya

"Karena banyak keganjilan informasi yang berkembang di publik termasuk pemberitaan terkait kronologis," ujarnya.

Oleh karena itu, Damai juga meminta investigasinya perlu dilakukan lebih serius lagi.

"Ini ada apa sebenarnya? Bisa jadi preseden buruk bagi hukum di tanah air," ucapnya.

Selain itu, Damai menyebut istri Ferdy Sambo harus diperiksa oleh pihak kepolisian secara intensif dan terpisah.

"Istri Ferdy Sambo yang katanya dilecehkan, itulah saksi kunci," tegasnya.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu.

BACA JUGA: 5 Jati Diri Mas Bechi, Nomor 4 Sempurna, Dahlan Iskan Kaget

Dia menyebut penembakan berawal dari tindakan tercela Brigadir J yang memasuki kamar pribadi kadiv Propam Polri itu.

"Ketika itu, istri Irjen Ferdy Sambo sedang istirahat (di kamar)," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).

Brigadir J kemudian melakukan pelecehan terhadap istri seorang jenderal polisi bintang dua tersebut.

BACA JUGA: Eks Pati Polri Jadi Tetangga Irjen Ferdy Sambo, Punya Info soal Keanehan CCTV

"Lalu, Brigadir J menodongkan pistol ke kepala istri kadiv propam," kata Ramadhan.

Atas insiden itu, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi langsung berteriak untuk minta tolong.

"Sontak ketika itu istri kadiv propam berteriak dan meminta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar," kata Ramadhan.

Kemudian, Bharada E yang ada di rumah tersebut langsung mendatangi kamar dan bertemu dengan Brigadir J.

Saat itu, Bharada E menanyakan ke Brigadir J terkait apa yang sebenarnya terjadi. Bukannya menjawab, Brigadir J malah menembak Bharada E.

"Akibat tembakan itu, terjadilah saling tembak dan menyebabkan Brigadir J meninggal dunia," kata mantan Kapolres Palu tersebut. (mcr8/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler