jpnn.com, JAKARTA - Brigit Biofarmaka Teknologi meluncurkan susu spirulina, inovasi yang digadang-gadang sebagai alternatif pengganti susu sapi.
Produk ini diharapkan menjadi solusi nutrisi masa depan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan asupan protein tinggi, tetapi intoleransi terhadap susu sapi.
BACA JUGA: IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun
Produk terbaru ini diperkenalkan bersamaan dengan neoalgae spirulina, suplemen berbasis mikroalga untuk membantu penurunan angka stunting pada balita.
Kedua produk tersebut telah resmi memperoleh paten dari Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Desember 2024.
BACA JUGA: PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi Is Heriyanto menjelaskan, pengembangan spirulina telah menjadi fokus penelitian sejak 2013.
Spirulina adalah sumber nutrisi super yang kaya protein, mineral, vitamin, dan antioksidan.
BACA JUGA: TSIT dan Apkasindo Memperkenalkan Teknologi Drone Pertanian Canggih di IPOC 2024
"Kami ingin menghadirkan produk yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia,” ujar Heriyanto, dalam keterangannya, Rabu (1/1).
Diketahui, Brigit Biofarmaka Teknologi tengah bersiap mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas bisnisnya di bidang bioteknologi.
Dalam IPO mendatang, perusahaan menawarkan saham dengan kode OBAT pada kisaran harga Rp330–Rp350 per lembar.
Dari aksi korporasi ini, Brigit Biofarmaka Teknologi menargetkan dana sebesar Rp 59,5 miliar yang akan digunakan untuk modal kerja, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pemasaran. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh