PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif

Senin, 23 Desember 2024 – 17:20 WIB
Ilustrasi kenaikan PPN 12 persen. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Co-Founder Tumbuh Makna (TMB), Benny Sufami menilai kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. 

"Kenaikan PPN bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara yang nantinya disalurkan kembali ke sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan program pemerintah lainnya," ujar Benny.

BACA JUGA: PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini

Meski memiliki tujuan positif, menurut Benny, pemerintah perlu melihat situasi saat ini dengan sangat hati-hati melalui pemantauan daya beli masyarakat khususnya di kalangan menengah bawah. 

Sebab, hal ini sangat menentukan pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu dijaga pada angka lima persen di mana jika melihat pertumbuhan ekonomi pada 2024 ada indikasi mengalami tren penurunan. 

BACA JUGA: Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah

Untuk itu, Benny melihat bahwa masyarakat perlu menyiapkan diri dalam menghadapi dampak optimalisasi PPN ini.

“Tantangan terbesar ada di tiga bulan pertama sebagai masa transisi, di mana harga barang cenderung naik. Stimulus pemerintah di periode ini justru menjadi sangat penting,” katanya. 

Selain itu, masyarakat perlu memperkuat literasi keuangan dengan memprioritaskan pengeluaran penting dan mengurangi biaya non-esensial, 

“Masyarakat juga perlu mencari sumber pendapatan tambahan, seperti pelatihan keterampilan yang dapat membantu meningkatkan stabilitas keuangan,” tuturnya.

Menurut Benny, optimalisasi PPN memang dapat mempengaruhi pola investasi dan daya beli masyarakat, yang berimbas pada kinerja emiten, indeks saham, serta ruang gerak kebijakan moneter. 

Untuk meminimalkan dampak tersebut, ia mendorong pemerintah agar mampu menjaga stabilitas domestik dengan penerapan kebijakan yang terukur. 

“Termasuk memberikan bantuan langsung kepada kelompok berpenghasilan rendah. Jika dikelola dengan baik, dana yang terkumpul dari PPN dapat mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Meski begitu, Benny menilai situasi ini merupakan momentum bagi masyarakat khususnya investor untuk menyusun strategi yang lebih adaptif. 

Masyarakat dapat memperbaiki pengelolaan anggaran dan mencari peluang untuk diversifikasi pendapatan, sementara para investor disarankan menyesuaikan strategi sesuai dengan profil risiko masing-masing. 

"Bagi investor dengan profil risiko agresif, kondisi pasar saat ini menawarkan peluang menarik, seperti membeli saham dengan valuasi yang relatif murah. Sementara itu, obligasi ritel dapat menjadi pilihan ideal bagi mereka yang lebih konservatif. Dengan langkah strategis yang tepat, perubahan ini dapat dihadapi secara optimis dan bahkan memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Benny.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pajak   PPN   PPN 12 Persen   investor  

Terpopuler