jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengkritik keras tindakan Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mendatangi Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk menemui Habib Bahar bin Smith.
"Hal itu menyalahi tugas dan wewenang TNI," tulis Slamet melalui layanan pesan, Selasa (4/1).
BACA JUGA: Habib Bahar Tersangka dan Ditahan Polda Jabar, Ferdinand Bahas Profesionalisme Polri
Mantan Jubir FPI itu mempertanyakan urgensi Brigjen Achmad Fauzi untuk menemui langsung Habib Bahar.
Menurut dia, kedatangan Brigjen Achmad Fauzi terkesan menakut-nakuti rakyat dalam hal ini kepada ulama kelahiran Kota Manado, Sulawesi Utara itu.
BACA JUGA: Habib Bahar Diteror Kepala Anjing, Novel: Saya Sudah 20 Kali
"Itu kesannya menakut-nakuti rakyat. Kalau mau silaturahmi bisa baik-baik, dong," keluh Slamet.
Kapenrem 061/Suryakencana Mayor Infanteri Ermansyah menjelaskan maksud kedatangan Brigjen TNI Achmad Fauzi menemui Habib Bahar bin Smith di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/12).
BACA JUGA: Truk Hantam Motor dan Mobil, Jalan Lingkar Salatiga Sontak Merah, Innalillahi
Menurut Mayor Ermansyah, Brigjen TNI Achmad Fauzi datang untuk menasihatiq
Brigjen Achmad juga menasihati Habib Bahar agar tak usah menyinggung TNI maupun KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam ceramahnya.
Ermansyah menyebut seorang ulama seharusnya dapat memberikan ketenangan, kedamaian untuk umat dalam ceramahnya.
"Bukan sebaliknya atau malah mengurusi prajurit (TNI) yang di Papua. Ini sangat tidak tepat menurut kami,” ujar Ermansyah dalam siaran persnya, Sabtu (1/1). (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resmi Per Hari Ini, Sayonara BlackBerry OS
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan