jpnn.com - SINTANG - Danrem 121/ABW Brigjen TNI Luqman Arief memberikan pengarahkan kepada Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Malaysia.
Jenderal bintang satu itu meminta Satgas Pamtas memperketat pengawasan sejumlah jalur tidak resmi di wilayah perbatasan RI-Malaysia, di Kalimantan Barat.
BACA JUGA: Gembong Narkoba Fredy Pratama Ada di Hutan Perbatasan Thailand dengan Burma
Menurut Luqman, sejumlah titik jalur tidak resmi atau jalur tikus menjadi sasaran pelintas yang melakukan kegiatan ilegal.
Hal tersebut perlu diwaspadai dengan meningkatkan pengawasan di sejumlah titik tersebut.
BACA JUGA: Korem 121/ABW Menyiapkan Prajurit untuk Penugasan ke Papua, Begini Pesan Brigjen TNI Luqman Arief
"Tingkatkan patroli di jalan tidak resmi yang biasanya dilalui oleh pihak tertentu melakukan kegiatan ilegal terutama penyeludupan orang dan barang secara ilegal, seperti narkoba dan lainnya," kata Luqman saat memberikan arahan kepada seluruh Komandan Satgas Pamtas, di Sintang Kalimantan Barat, Selasa (11/6).
Brigjen Luqman meminta supaya dalam melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan, dilakukan kerja sama dengan semua pihak terkait di sana, sehingga perlu dibangun hubungan yang baik termasuk dengan masyarakat.
BACA JUGA: Hadapi Pilkada dan Pemindahan IKN, Brigjen TNI Anggara Sitompul Pantau Kesiapan Prajurit
Selain itu, yang menjadi penekanan Luqman ke prajurit, yaitu terkait disiplin dan tanggung jawab dalam penugasan.
"Saya minta bangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua pihak. Jangan melakukan pelanggaran. Dekati dan bantu setiap kesulitan masyarakat," kata Luqman.
Di sisi lain, Luqman juga meminta prajurit teritorial mendukung program ketahanan pangan, terutama para dandim dan jajarannya.
Dia mengatakan membantu masyarakat dalam ketahanan pangan merupakan perintah pimpinan yang juga merupakan program nasional. Menurut dia, melaksanakan program ketahanan pangan juga untuk mewujudkan operasi militer selain perang (OMSP).
"Tentu kita tidak ingin Indonesia memiliki masalah pangan, padahal kita punya banyak lahan. Oleh karena itu, kita ingin mengoptimalkan semua lahan, terutama lahan yang tidur, untuk dijadikan lahan produktif membantu meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat," kata Brigjen Luqman Arief. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi