Brigpol Hendra Saut Gugur di Papua, Sang Ibu Ungkap Permintaan Terakhir Almarhum

Kamis, 19 Desember 2019 – 01:41 WIB
Masdelina br Munte memperlihatkan foto anaknya. Foto: ANTARA/Vera Lusiana

jpnn.com, PEKANBARU - Masdelina br Munte, 58, tak bisa menyembunyikan kesedihannya ketika mendapat kabar bahwa anaknya Brigadir Polisi Hendra Saut Parulian Sibarani, 33, anggota Brimob Polda Riau, tewas saat bertugas di Papua. Dia mengaku mengetahui kabar anaknya meninggal dari Facebook teman anaknya.

“Saya ditelepon menantu sekitar pukul 14.00 WIB, beri kabar mereka melihat FB teman almarhum yang juga polisi mengucapkan turut berduka atas kepergian anakku," ujar Masdelina br Munte saat ditemui Antara di rumah duka di Jalan Among, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Rabu malam.

BACA JUGA: Kapolda Papua Sebut Kondisi Intan Jaya sudah Relatif Kondusif

Masdelina mengaku sangat terpukul atas meninggalnya anak ke dua dari tujuh bersaudara itu. Dia bahkan sampai saat ini tidak tahu pasti penyebab kematian anaknya karena belum ada dihubungi oleh pihak kepolisian secara resmi.

Ia hanya dengar informasi anaknya meninggal melalui media sosial temannya saat hendak mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

BACA JUGA: Berita Duka, Dua Prajurit TNI Meninggal Dunia Saat Bertugas di Papua

"Tadi menantu cerita almarhum memaksa dikirimin sejumlah uang hari ini, jadi dia katanya dikeroyok waktu mau ke ATM," tuturnya.

Ia juga mengakui sampai saat ini belum menerima informasi resmi dari pihak Brimob Polda Riau tentang kepergian anaknya untuk selama-lamanya.

BACA JUGA: Polri Tegaskan Penyelidikan Kematian Yusuf Kardawi Masih Terus Berlanjut

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan yang terjadi di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua pada Rabu, mengakibatkan seorang anggota Brimob asal Polda Riau, yakni Brigpol Hendra Saut Sibarani meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Achmad Kamal membenarkan adanya insiden yang menewaskan satu anggota Brimob yang ditugaskan ke Polda Papua.

"Memang ada insiden yang menewaskan anggota Brimob asal Polda Riau, namun hingga kini belum ada laporan lengkap tentang kronologi insiden tersebut," ujar Kombes Kamal.

Informasi yang dihimpun mengungkapkan insiden berawal dari saat anggota yang sedang melaksanakan piket penjagaan di Mapolres Yahukimo berupaya menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara Camat Distrik Lolat dengan masyarakat lolat (Pak Guru).

Saat anggota berupaya menyelesaikan kesalahpahaman tersebut, ada warga yang buang air kecil di samping penjagaan Mapolres Yahukimo di Dekai, sehingga ditegur anggota yang kemudian memukulnya hingga mengalami luka di bagian hidung dan berdarah.

Korban kemudian melaporkan insiden yang dialaminya ke KSPKT Bripka Toniwi Pareme, namun tiba-tiba warga yang berada di luar Mapolres Yahukimo menyerang penjagaan dengan melempari batu serta memukul Bripka Toniwi Pareme, dan kemudian warga membubarkan diri.

Anggota Polres Yahukimo kemudian melakukan pencarian terhadap pelaku pengeroyokan, kembali mendapat perlawanan dari masyarakat yang ada di seputaran pasar lama sehingga anggota mengeluarkan tembakan peringatan, hingga mengakibatkan masyarakat melakukan pembakaran dua unit sepeda motor milik warga lainnya.

BACA JUGA: Aiptu Eko Linardi Bersimbah Darah Ditusuk Pemalak di Simpang Macan Lindungan

Bahkan para perusuh kemudian menyerang dan menganiaya Brigadir Hendra Saut Sibarani yang saat itu sedang melewati permukiman jalur 1 hendak ke arah Pos Masjid At-Taqwa, tepatnya di depan Toko Cahaya Yahukimo.(antara/jpnn)

Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler