jpnn.com, JAYAPURA - Perasaan Victor Merani tak tenang setelah menerima laporan ada bendera Papua New Guinea (Papua Nugini/PNG) berkibar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat itu Viki -panggilan Victor Merani- berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu). Dia menjabat Kepala Kepolisian Subsektor (Kapolsubsektor) Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
BACA JUGA: Kombes Nurul Azizah, Dari Bintara Sampai Kaprodi S3 Pascasarjana STIK
Bersama tim dan sejumlah masyarakat, Viki menuju ke lokasi yang memang berbatasan dengan PNG itu.
Viki dan rombongan menempuh perjalanan sekitar lima jam. Melewati sungai dan mendaki gunung.
BACA JUGA: AKBP Arief Fajar, Sandang Kamera, Buru KKB di Papua
Lokasi perkampungan yang dituju berada di bawah puncak perbukitan.
BACA JUGA: Briptu Olivia, Polwan Cantik Pernah Kontak Senjata dengan KKB
Tiba di puncak bukit, Viki dan rombongan berhenti sebelum memasuki perkampungan tempat bendera PNG berkibar.
"Kami tahu batas wilayah. Itu masuk NKRI. Tak bisa bendera PNG berkibar," kata Viki kepada JPNN.com, mengenang tugasnya sebagai Kapolsubsektor Oksamol pada 2014-2017.
Setelah negosiasi yang cukup alot, Viki dan rombongan berhasil mengambil hati masyarakat di kampung tersebut.
"Bendera Merah Putih pun berkibar. Dengan sukarela warga menurunkan bendera (PNG) tersebut," ujar Viki.
Kini Viki sudah berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol).
Polisi ganteng kelahiran Serui, 6 November 1985 ini dinas di Multimedia Humas Polda Papua.
"Saya masuk dan tamat dari SPN pada 2008. Menjadi anggota Polri merupakan niat saya berbuat untuk NKRI," katanya.
Viki sosok yang penuh talenta, termasuk hobi mengedit foto dan video.
Dari hobi itu pula Viki ditarik ke Humas Polda Papua.
Viki juga dipercaya masuk ke Satgas Nemangkawi, satuan tugas yang dibentuk oleh TNI dan Polri pada 2018 untuk memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan separatis di Papua.
"Di Satgas, saya pegang kamera, handycam dan juga senjata, biasanya revolver. Teman-teman menyebut saya wartawan perang," tuturnya.
Victor Merani pun 'meliput' di daerah konflik. Di Tembagapura, Nduga, dan lainnya.
Saat tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi puluhan jenazah karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban KKB di Nduga pada 2018, Viki ada di sana.
Saat tim gabungan TNI-Polri mengawal warga yang terpaksa mengungsi karena diteror KKB, Viki juga ada di sana.
"Harus selalu waspada. Siap mengabadikan momen, dan juga harus berhati-hati karena serangan bisa kapan saja datang," ujar Viki.
Tugas viki bukan cuma saat harus berhadapan dengan situasi tegang di tengah konflik.
Namun, Viki juga mengabadikan kegiatan Binmas Noken seperti salah satunya memberikan pendidikan kepada anak-anak.
"Ada program Polisi Mengajar, ada juga berbagi pengetahuan bercocok tanam dan budidaya ikan. Saya mengabadikan kegiatan-kegiatan Binmas Noken," katanya.
Dedikasi Brigpol Viki
Pengorbanan dan pengabdian Viki mendapat perhatian atasannya.
Viki mendapat sejumlah penghargaan, antara lain dua Satya Lencana dari Presiden Jokowi pada 2019 dan 2021 atas dedikasinya di Satgas Nemangkawi dan tanda kehormatan Ksatria Bhayangkara.
Viki juga mendapat penghargaan dari Kapolda Papua (saat itu masih dijabat Boy Rafli), atas pengorbanannya yang melebihi batas tugas dan waktu, sebagai anggota Humas Polda Papua Terbaik 2018.
Pria beranak tiga ini juga mendapat penghargaan dari Satgas Nemangkawi pada 2018, 2020, dan 2021.
Victor Merani juga merupakan sosok yang selalu pengin mengembangkan dirinya. Dia beberapa kali mendapat kesempatan mengikuti sejumlah pelatihan, seperti pelatihan internasional kriminal investigasi.
Kemudian ada pelatihan forensik multimedia.
"Saya bersyukur, Otonomi Khusus Papua membuat putra daerah juga bisa berbuat untuk NKRI. Kami punya kesempatan untuk berbuat yang positif untuk keluarga, orang tua bahkan untuk masa depan anak-anak kami," kata Viki.
"Di dalam hati saya selalu berkata 'saya bisa'. Untuk semua kegiatan, kerja, saya hanya ingin berbuat yang terbaik, urusan selanjutnya itu rahasia Tuhan," imbuhnya.
Viki juga punya harapan besar terhadap PON Papua 2021 yang digelar Oktober nanti.
"PON akan menjadi ajang buat Papua membuktikan diri bisa menjadi tuan rumah acara nasional," katanya.
"Seluruh kontingen, hingga termasuk keluarga atlet yang anak atau kerabatnya ke Papua, tidak usah khawatir. Lokasi konflik sangat jauh dari tempat PON digelar," imbuhnya. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek