Briptu JD Tewas Overdosis, 2 Seniornya Ditahan Propam Polda Riau

Selasa, 06 Februari 2024 – 15:50 WIB
Kabidpropam Polda Riau Kombes Edwin Louis Sengka. Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com.

jpnn.com, ROKAN HILIR - Bidpropam Polda Riau menahan dua personel Polres Rohil, berinisial Briptu SA dan Aipda NP, buntut tewasnya Briptu JD.

Kabid Propam Polda Riau Kombes Edwin Louis Sengka mengatakan Briptu JD tewas overdosis dan saat ini dua seniornya sudah ditahan.

BACA JUGA: Wanita Muda di Palembang Disebut Tewas karena Overdosis, Ada yang Janggal

Keduanya menjalani penempatan khusus (patsus) sejak Minggu 28 Januari 2024.

Briptu SA dan Aipda NP adalah orang yang bersama-sama dengan Briptu JD pergi ke warung remang-remang tersebut.

BACA JUGA: Mbak S Tewas Overdosis, Polda Sumut Gerebek Diskotek Champions

"Dua seniornya sudah dipatsus sejak awal kasus kami tangani. Jadi kami terima ada laporan, hari itu juga seniornya langsung kami amankan dan mengakui semuanya," kata Edwin Selasa (6/2).

JD tewas setelah mengonsumsi sabu-sabu bersama dua seniornya Briptu SA dan Aipda NP di warung remang-remang yang berada di Rohil, pada Minggu (28/1/2024).

BACA JUGA: Cara Unik Kanada Hentikan Krisis Overdosis dengan Dekriminalisasi Narkoba

Dia sempat dibawa keluar dari warung remang-remang oleh dua seniornya karena sudah lemas.

Namun, di perjalanan ke rumah sakit, Briptu JD dinyatakan meninggal dunia.

Setelah menerima laporan kematian Briptu JD, Propam Polda Riau langsung bergerak dan melakukan pemeriksaan.

Setelah jenazah korban diautopsi, dokter Polisi menyatakan Briptu JD tewas karena overdosis amphetamine atau sabu-sabu.

“Benar, hasil itu diketahui setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Polda Riau,” kata Kombes Edwin Selasa (6/2).

Edwin menyebut autopsi guna menemukan sebab pasti kematian korban.

Hasilnya matinya korban dari Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Riau akibat intoksikasi zat met-amphetamine yang di konsumsi kurang dari 72 jam sebelum pemeriksaan.

Selain itu luka-luka yang ditemukan pada tubuh Briptu JD tidak signifikan menyebabkan kematian.

“Ada luka benar, tapi bukan penyebab dari kematian," bebernya. (mcr36/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler