Untuk atasi krisis 'overdosis' di provinsi British Columbia, Kanada, warga yang kedapatan membawa heroin, sabu, ekstasi, atau kokain dalam jumlah kecil tidak akan dituntut.

Program dekriminalisasi kepemilikan narkoba ini akan diuji coba selama tiga tahun.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Kapsul Radioaktif Berbahaya Akhirnya Ditemukan di Australia Barat

Provinsi British Columbia menyumbang sepertiga dari 32.000 kematian akibat 'overdosis' narkoba di Kanada, yang disebut pemerintah setempat sebagai darurat kesehatan masyarakat.

Masalahnya diperparah dengan pandemi COVID-19, yang mengganggu rantai pasokan narkoba serta jaringannya, mendorong pemakai narkoba mencari sendiri obat beracun yang mereka gunakan.

BACA JUGA: Gelar Operasi 4 Hari, Kepolisian Sydney Menangkap 648 Pelaku KDRT

Data awal yang dirilis akhir Januari lalu menunjukkan ada 2.272 dugaan kematian akibat keracunan obat terlarang pada tahun 2022.

Ini merupakan jumlah kematian terbesar kedua setelah tahun 2021.

BACA JUGA: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun, Pengadaan Masih Jadi Lahan Basah

Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau pada Mei 2022 menyatakan, Provinsi British Columbia akan mendekriminalisasi obat-obatan terlarang sebagai bentuk pengecualian pertama di Kanada.

Dengan tidak menuntut orang yang membawa narkoba dalam jumlah kecil, diharapkan dapat mengatasi masalahnya sebagai masalah kesehatan, bukan lagi masalah hukum.

Pemerintah British Columbia mengatakan hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi stigma terkait penggunaan narkoba dan memudahkan warga menghubungi pihak berwenang untuk mendapatkan panduan.

Profesor Robert Schwartz dari Universitas Toronto menyebut langkah ujicoba patut dipuji, tapi masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah narkoba.

"Masalah yang kita miliki dengan zat-zat terlarang ini adalah pasokan ilegal yang sangat besar sehingga menimbulkan kerusakan besar," kata Profesor Schwartz.

"Untuk menangani hal ini, kita memerlukan pendekatan kesehatan masyarakat yang komprehensif. Dekriminalisasi ini adalah langkah pertama," jelasnya.

Jenis narkoba yang masuk daftar pengecualian, yang juga mencakup fentanyl dan opioid lainnya, tetap dianggal ilegal apabila dimiliki oleh invidu di atas 2,5 gram.

"Secara de facto sudah lama kami menerapkan kebijakan tidak menangkap orang karena kepemilikan narkoba untuk penggunaan pribadi," kata juru bicara Kepolisian Vancouver.

Provinsi Kanada lainnya mengamati ujicoba di Provinsi BC dengan cermat. Mereka juga menghadapi peningkatan jumlah kematian akibat 'overdosis' narkoba.

Kalangan pakar kesehatan masyarakat menilai dekriminalisasi narkoba akan mendorong pengguna untuk memakai narkoba di tempat yang aman dan dapat mengakses perawatan medis.

Reuters

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Larang Kuliah Online, Mahasiswa Diminta Kembali ke Negara Tempat Mereka Belajar

Berita Terkait