Brumm..Brummm! Perjalanan Seru Panglima TNI di Trans Papua

Kamis, 28 April 2016 – 15:14 WIB
Kondisi proyek jalan Trans Papua khususnya Trans Wamena - Kenyam - Batas Batu - Mumugu. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com - PAPUA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur, Kamis (28/4). Salah satunya ialah memantau proyek pekerjaan jalan Trans Papua khususnya Trans Wamena - Kenyam - Batas Batu - Mumugu.

Berangkat dari Wamena, Gatot memantau proyek jalan melalui udara didampingi sejumlah pejabat elite TNI. "Panjang jalan rencana akan dibangun 278,6 km, dan telah mulai dikerjakan sejak Januari 2016," kata Gatot di sela-sela perjalanannya memantau proyek jalanan.

BACA JUGA: Ogah Gubris Kubu Djan, PPP Romi Langsung Syukuran

Setelah 40 menit memantau lewat udara, Gatot mendarat di Kenyam. Dari Kenyam, Gatot memilih menggunakan motor trail untuk meninjau proyek jalan yang dikerjakan oleh prajurit Yon Zikon 14 hingga Mumugu.

Setelah melakukan sejumlah persiapan, akhirnya Gatot bersama KASAD Jenderal TNI Mulyono, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, dan Danrem 174/Merauke Brigjen TNI Achmad Marzuki menggeber motor trailnya menuju Mumugu.

BACA JUGA: Jelang Munaslub, Airlangga Singgung Kasus Yuddy, Ferry dan Ahok

Dari pantauan JPNN, jalan masih dalam proses penimbunan batu. Selain itu, ada beberapa titik kubangan air dan bagian tepi bahu jalan yang longsor. Patut diketahui, proyek ini baru berjalan sejak awal Januari 2016. ‎Pada awalnya jalan yang dirintis oleh TNI adalah hutan rimba. 

Lebih lanjut Gatot di sela-sela perjalannya, di wilayah Batas Batu, dia memaparkan bahwa proyek pembangunan jalan dari Mamugu hingga Kenyam ini ditargetkan selesai pada Juni 2016 mendatang.

BACA JUGA: Salah Pilih, Golkar Semakin Hancur Lebur

"Daratan ini dulu sama tingginya kaya aliran air, ini ditimbun dulu. Jadi sampai Juni harus selesai," ujar Gatot.

Menurut Gatot, wilayah tersebut merupakan kawasan terparah dalam pembangunan jalan Trans Papua lantaran medannya merupakan campuran hutan dan rawa-rawa. Hingga saat ini untuk merintis hutan hingga Mumugu, lanjut dia masih tersisa 11 kilometer lagi.

"Ini belukar, banyak air juga. Kemudian pohon ditebangin. Baru ditimbun lagi. Karena tempat yang paling saya khawatirkan adalah tempat ini. Karena ini adalah rawa, bikin jalan di rawa kan tak mudah," pungkas dia. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa KPK, Anak Mantan Menteri Ini Klaim tak Terima Fee


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler