jpnn.com - OREGON - Seorang pria bersenjata melancarkan serangan di sebuah perguruan tinggi di selatan Oregon, Amerika Serikat pada Kamis kemarin. Sedikitnya sembilan orang tewas dan tujuh lainnya cedera dalam insiden penembakan tersebut.
Pelaku dalam kasus terbaru pembunuhan besar-besaran melibatkan kampus di Amerika, terpaksa ditembak mati oleh polisi saat berusaha menangkapnya.
BACA JUGA: Pesawat Jatuh saat Latihan Anti Teroris, Enam Anggota Tentara AS Tewas
Gubernur Kate Brown mengatakan, tersangka, pria berusia 20 tahun tewas dalam kejadian saling tembak dengan polisi di Dewan Snyder di Umpqua Community College di Roseburg setelah kejadian penyerangan itu sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Pria bersenjata itu masih belum diidentifikasi oleh pihak berwenang, yang mengatakan mereka masih menyelidiki motif kejadian.
BACA JUGA: Tanaman Seluas Satu Hektar Jadi Kanvas Lukisan, Hasilnya Bikin Terkagum-Kagum, Ini Fotonya
CNN melaporkan bahwa tiga pistol dan senapan milik tersangka telah ditemukan di tempat kejadian.
Pembantaian itu adalah yang terbaru di AS dalam serangkaian tembakan massal di kampus, bioskop, pangkalan militer dan gereja pada beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Mantan Model Bikini Korea Ini Beralih Profesi Jadi Polisi, tapi Masih Unggah Foto Hotnya
Banyaknya pembunuhan dengan penembakan secara membabi buta telah mendorong permintaan kontrol lebih ketat terhadap senjata api di Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang berbicara hanya beberapa jam setelah kejadian penyerangan itu mengatakan, pembantaian harus menggerakkan rakyat Amerika untuk menuntut kontrol senjata api yang lebih besar dari pejabat yang dipilih.
"Entah bagaimana, ia telah menjadi rutinitas," kata Obama yang terlihat marah.
"Laporan seperti ini menjadi rutin. Jawaban saya di sini, di podium ini, berakhir dengan rutin," katanya.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Keluarga Ini Mendadak Populer Lantaran Aksi Gilanya
Redaktur : Tim Redaksi