jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendistribusikan bantuan CSR ke pesantren serta santunan yatim di Bukittinggi dan Agam, Sumatra Barat.
Dana bantuan untuk pengembangan infrastruktur pesantren diserahkan Direktur Utama BSI Hery Gunardi kepada Pimpinan Pondok Pesantren Arrasuli Bukittinggi H. Syukri Ikra pada Minggu 16 Maret 2025.
BACA JUGA: BSI Maslahat Salurkan Paket Buka Puasa Bagi Korban Banjir di Jabodetabek
Sementara itu, santunan kepada anak yatim dan duafa diserahkan pada Sabtu (15/3).
Penyerahan santunan yatim merupakan bagian dari santunan kepada 4.444 yatim dan duafa yang secara resmi dilaksanakan pada 14 Maret 2025.
BACA JUGA: BSI: Cicil Emas Perbankan Syariah Tumbuh 86,41 Persen
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pendistribusian bantuan sosial merupakan komitmen BSI selaku lembaga keuangan yang menganut prinsip syariah.
‘’Kami tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga people terutama memberikan bantuan dana kepada anak yatim, dan juga bantuan infrastruktur pendidikan ke lembaga pendidikan," kata Hery Gunardi dalam keterangannya dikutip Senin (17/3).
BACA JUGA: BSI Siap Layani 185 Ribu Calon Haji, Pelunasan Tahap 1 Sudah Dibuka Â
Dia menjelaskan kegiatan tersebut adalah bagian dari implementasi Environment, Social, dan Governance (ESG).
Sejalan juga dengan tujuan pembangunan SDGs No. 1 dan 3 yaitu mengurangi kemiskinan serta mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera.
Pondok Pesantren Ar Rasuli memperoleh bantuan infrastruktur senilai Rp 240 juta. Kemudian bantuan pendidikan kepada anak yatim di Sumatera Barat juga sekitar Rp 350 juta.
Ponpes Ar Rasuli merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Sumatera Barat.
Pondok tersebut didirikan oleh Syekh Sulaiman ar Rasuli, ulama yang menyebarluaskan gagasan keterpaduan adat Minangkabau dan syariat Islam lewat ungkapan Adat basandi syara syara’ basandi Kitabullah.
Syekh Sulaliman juga dikenal jasanya karena mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Hery Gunardi mengungkap jumlah anak yatim penerima santunan pada 2025 mengalami kenaikan 33,3% atau sejumlah 1.111 orang dari tahun lalu yang sebanyak 3.333 anak.
Nominal santunan yang diberikan pada 2025 mengalami kenaikan 28,6% dari tahun lalu, yaitu dari Rp3,5 miliar menjadi Rp4,5 miliar.
Dari 4.444 anak yatim penerima santunan, sebanyak 1.644 orang berasal dari daerah Jabodetabek, sedangkan sisanya yaitu 2.800 anak yatim tersebar dari 8 wilayah kerja BSI di seluruh Indonesia.
Dana bantuan pesantren dan santunan yatim bersumber dari distribusi dana zakat Perseroan.
Sebagai gambaran sepanjang 2024 BSI telah menyalurkan zakat perusahaan dan pegawai mencapai Rp268,6 miliar dengan total penerima manfaat mencapai 225 ribu orang.
Nilai zakat tersebut meningkat dari 2023 yang sebesar Rp222,8 miliar, sedangkan total penerima manfaat zakat BSI khususnya dalam hal sosial dan kemanusiaan hingga periode Februari 2025 adalah 13.118 orang.
‘’Kami berharap kinerja BSI terus solid dan kuat agar bisa lebih besar berkontribusi pada masyarakat," ujar Hery Gunardi.
Dia menambahkan, makin tinggi laba perusahaan, kian besar dana zakat terbentuk. Setiap tahun Bank Syariah Indonesia mengalokasikan 2,5% zakat dari laba operasional.
Pada 2024 laba bersih perseroan sekitar Rp7,01 triliun sehingga pembentukan dana zakat yang akan didistribusikan kepada mereka yang berhak menerima juga akan meningkat. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BSI Raih Penghargaan Best Islamic Custody Bank 2024
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Mesyia Muhammad