jpnn.com, JAKARTA - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Universitas Lampung (UNILA) berkolaborasi untuk memacu riset dan publikasi imliah.
Hal itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan UNILA di Aula BSKDN pada Kamis (10/8).
BACA JUGA: Kepala BSKDN Kemendagri Mengapresiasi Kegiatan Baksos di Masjid Istiqlal
Yusharto mengungkapkan untuk melaksanakan tugas dan fungsi BSKDN dalam menyelenggarakan perumusan, penyusunan, dan pemberian rekomendasi strategi kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri, pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
Menurutnya, hal itu tak terkecuali dukungan dari para akademisi meliputi dosen hingga mahasiswa.
BACA JUGA: Kepala BSKDN Kemendagri Sebut ITKPD Akan Jadi Penguatan Arah Kebijakan
"Karena pada dasarnya BSKDN sangat membutuhkan keahlian-keahlian penelitian yang salah satunya melalui kehadiran para mahasiswa ini," ungkapnya.
Yusharto mengatakan pihaknya sangat terbuka kepada pihak luar termasuk mahasiswa UNILA yang hendak mempelajari tugas dan fungsi BSKDN.
Dirinya berharap kerja sama UNILA dan BSKDN dapat berjalan lancar, sehingga ke depan publikasi karya ilmiah makin meningkat, terutama dalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik.
"Kami berharap kita akan bersinergi dalam penelitian yang menghasilkan analisis strategi kebijakan yang berbasis evidence," ujarnya.
Yusharto juga mendukung implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Porgram Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang perlu terus dipantau pelaksanaannya.
Dia juga berharap kerja sama dengan UNILA ke depan dapat mengoptimalkan pemanfaatan data untuk mendukung peningkatan kualitas perumusan strategi kebijakan pemerintahan dalam negeri.
"Tidak hanya mengoptimalisasi pemanfaatan data, para mahasiswa juga harapannya dapat menyumbangkan kreativitasnya dalam meningkatkan kualitas kebijakan," tegas Yusharto.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul