jpnn.com, JAKARTA - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membangun kolaborasi riset bersama Tanoto Foundation.
Kedua lembaga itu bertekad bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
BACA JUGA: Tanoto Foundation & APC Rilis Hasil Studi Lanskap Pengembangan Anak Usia Dini
Tanoto Foundation adalah organisasi filantropi independen yang memiliki misi untuk mengembangkan individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas yang transformatif.
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengatakan perlu adanya kerja sama berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan stunting, termasuk melibatkan organisasi filantropi.
BACA JUGA: BSKDN Kemendagri Melakukan Pengukuran IKKD, Penetapan Kada Terbaik pada 2025
Sebab, permasalahan stunting ini sangat kompleks, tidak bisa hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, atau pemerintah daerah semata.
"Harus melibatkan banyak pihak, termasuk melibatkan organisasi filantropi atau bentuk-bentuk lainya," ungkap Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/8).
BSKDN berharap melalui kolaborasi riset tersebut bisa mencapai target penurunan angka stunting secara signifikan.
Karena, Yusharto pun meyakini penurunan angka stunting menjadi salah satu tanda peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, Yusharto menjelaskan ruang lingkup kerja sama dengan Tanoto Foundation tidak hanya meliputi kolaborasi riset.
Ke depan BSKDN dan Tanoto Foundation juga akan bekerja sama mengoptimalkan pemanfaatan data untuk mendukung peningkatan kualtias perumusan kebijakan.
Yusharto mengaku pihaknya akan memetakan ruang lingkup kerja sama secara lebih rinci melalui kesepakatan kerja sama.
"Bukan hanya kolaborasi riset, bentuk-bentuk kerja sama lain akan segera kita lakukan, semoga bisa menjadi upaya yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang ada saat ini," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation Michael Susanto yang menerangkan strategi penurunan stunting yang pernah diupayakan pihaknya.
Menurutnya, saat ini masih banyak program dan data stunting yang saling tumpang tindih, sehingga dibutuhkan koordinasi antar pihak terkait agar penanganan terhadap stunting lebih efektif.
"Jadi pada waktu kami ke daerah untuk stunting intervensi kami adalah aksi convergensi manajemen program," pungkas Michael.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul