BSM Perkuat Bisnis Gadai dan Cicil Emas

Senin, 08 September 2014 – 23:09 WIB
POTENSIAL: Bisnis gadai dan cicil emas menjadi salah satu upaya Bank Syariah Mandiri mendorong usaha perseroan. Dok. IndoPos/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bank Syariah Mandiri (BSM) terus memperkuat bisnis gadai dan cicil emas untuk mendorong pengembangan usaha perseroan. Sejak Januari hingga Juni 2014, omzet Gadai Emas BSM tumbuh Rp 1,7 triliun (year to date/ytd) menjadi Rp 2,05 triliun dari Rp 326,08 miliar pada Januari 2014.

Setiap bulan, omzet gadai BSM naik rata-rata 16,25 persen. Sementara untuk cicil emas naik 11,28 persen (ytd) menjadi Rp 76,93 miliar per Juni 2014 dari Rp 69,13 miliar pada Januari 2014.

BACA JUGA: Kurangi Utang, Garuda Evaluasi Ketinggian Saat Terbang

Senior Executive Vice President Pembiayaan Ritel BSM Edwin Dwidjajanto mengatakan, untuk pengembangan bisnis Gadai Emas ini, sejak 2013 BSM membuka konter layanan gadai yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan Bank Mandiri.

Saat ini, lanjut Edwin, BSM telah memiliki 320 Konter Layanan Gadai yang tersebar di berbagai wilayah tanah air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 kantor layanan merupakan hasil kerja sama dengan PT Pos  Indonesia, enam kantor dengan Bank Mandiri, dan lima kantor bekerja sama dengan Bank Sinar Harapan Bali.

BACA JUGA: Berbagai Negara Pamerkan Teknologi di Industrial Roadshow Cikarang

”Kami akan meningkatkan kerjasama dengan berbagai institusi keuangan untuk mengembangkan bisnis gadai dan cicil emas ini. Melalui kerjasama ini pula, kami pun optimis gadai dan cicil emas BSM dapat tumbuh 20 persen hingga akhir 2014,” kata Edwin.

Menurut Edwin, BSM akan fokus menggarap segmen ritel dalam mengembangkan bisnis gadai dan cicil emas. Pasalnya, pangsa pasar pada segmen ini masih terbuka dan potensial. ”BSM tetap menjaga pertumbuhan gadai dan cicil emas sesuai arahan regulator,” tegas Edwin.

BACA JUGA: Rapat Dahlan dan Garuda Temukan 25 Ide untuk Tutupi Utang

Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah nasabah gadai emas yang mencapai 40 ribu orang hingga Juni 2014 atau tumbuh 11 persen dalam kurun waktu Januari-Juni 2014. Bahkan, jumlah nasabah cicil emas yang baru diperkenalkan pada 2013 sudah mencapai lebih dari lima ribu nasabah pada Juni 2014.

Perkembangan itu juga mendorong peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income) BSM. Hingga Juni 2014, gadai dan cicil emas BSM menyumbang fee based income sebesar Rp 87,849 miliar. Jumlah itu merupakan penyumbang fee based income terbesar kedua bagi BSM setelah bisnis haji dan umrah. (gal/fal)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Buka Rute Jakarta–London via Amsterdam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler