BSN Mendukung UMKM Produksi Masker dan Madu Besertifikat SNI

Selasa, 11 Mei 2021 – 14:57 WIB
Kepala BSN Kukuh S.Achmad. Foto: Humas BSN

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 juga menghantam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Badan Standardisasi Nasional (BSN) ikut berupaya untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satunya dengan fasilitasi pembinaan UMKM yang memproduksi peralatan kesehatan. 

Kepala BSN, Kukuh S. Achmad mengatakan pihaknya melakukan fasilitasi pembinaan UMKM untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Indonesia Rawan Gempa, BSN Terbitkan SNI Penanggulangan Bencana

"Fasilitasi tersebut dilakukan pada industri masker, detergen cair, dan madu," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/5).

Dijelaskannya, pelaku usaha yang berhasil meraih SPPT SNI untuk produk masker yaitu PT. Maesindo Indonesia dengan SNI EN 14683:2019 AC:2019 Masker medis -

BACA JUGA: Anugerah Jurnalistik BSN 2021 Kembali Digelar, Angkat Tema Covid-19

Persyaratan dan metode uji serta UMKM Baby Fynnsaas, PT. Sansan Saudaratex Jaya dan PT. Tatuis Cahya Internasional dengan SNI 8914:2020 Tekstil-Masker dari kain. 

Sementara pelaku usaha lainnya untuk masker medis yang masih dalam proses pembinaan yaitu PT. Kasa Husada dan PT Necessity Indonesia.

Untuk masker kain, lanjutnya, ada TERASS'IBON (Palembang), TriA Hijab (Depok), HEALTHY SOLUTION (Jakarta), Look (Jogja), serta Koperasi Bina Masyarakat (Tegal).

Kukuh mengatakan, bukti keseriusan atas diraihnya sertifikat tanda SNI ini patut diapresiasi. Hal ini karena upaya penerapan standar sampai mendapatkan sertifikat pastinya melalui proses yang tidak mudah.

Mulai dari tahapan pemahaman dan kesadaran, kebijakan pimpinan yang kuat, komitmen seluruh personel dari semua level, penyiapan sistem dan prosedur yang relevan sesuai dengan kebutuhan, serta implementasi standar yang konsisten. 

“Saya bangga akan nasionalisme mereka. Kendati SNI masker medis dan masker kain diberlakukan secara sukarela, tetapi mereka berkomitmen untuk menjamin kualitas produk sesuai SNI,” ujar Kukuh.

Diketahui, PT. Maesindo Indonesia memproduksi 4 merek masker medis yang terbagi atas dua segmentasi. Merek Jito dipasarkan untuk masyarakat umum. Sedangkan 3 merek lainnya, yaitu Solida, M-i, dan MED99 didedikasikan untuk para tenaga kesehatan. 

Wakil Direktur Utama PT. Maesindo Indonesia, Thomas Suji Antoro menegaskan PT. Maesindo Indonesia tetap berkomitmen untuk menerapkan SNI Masker Medis. 

Lebih lanjut dikatakan Kukuh, beberapa aksi nyata lain yang sedang dilakukan di antaranya BSN juga melakukan fasilitasi pembinaan SNI 06-4075-1996 Deterjen cuci cair pada CV Be Clean yang berada di Makassar. Serta, pembinaan produk multivitamin untuk meningkatkan imun yakni SNI 8664-2018 Madu yang juga telah berhasil meraih SPPT SNI yaitu CV. Wilbi di Kampar, Riau dan Madu kuansing yang berlokasi di Kuantan Singingi, Riau.

Kukuh berharap, keberhasilan pelaku usaha yang merupakan binaan dari Kantor Layanan Teknis BSN (KLT BSN) yang tersebar di 4 wilayah di Indoensia ini bisa memberikan teladan dan inspirasi bagi pelaku usaha yang lain untuk menerapkan SNI secara sukarela, dan tentunya menyukseskan program pemerintah.

"Bangga menggunakan produk Indonesia serta mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19," pungkasnya. (esy/jpnn)

 

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
UMKM   BSN   SNI   Masker   Pandemi COVID-19  

Terpopuler