jpnn.com, JAKARTA - Produk aman dan berkualitas bisa dilihat dari tanda Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini merupakan langkah praktis dan cepat karena konsumen mungkin sulit untuk menguji atau memastikan produk yang dibelinya berkualitas atau aman.
Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants Nurudin mengatakan seringkali konsumen tak memiliki waktu untuk membaca informasi detail mengenai suatu produk. Bisa juga memang karena budaya konsumen yang lebih berorientasi pada harga terjangkau atau ekonomis ketimbang jaminan kualitas.
BACA JUGA: Darmadi Durianto Minta Pertamina Hulu Energi Tingkatkan Produksi Migas
“Contohnya, produk oli untuk kendaraan bermotor. Ternyata, masih saja ditemukan di pasar oli palsu, sedangkan konsumen juga belum memiliki informasi yang cukup untuk memutuskan oli seperti apa yang harus dibelinya,” tutur Nurudin di Jakarta, Rabu (24/5).
Dia melanjutkan secara kasat mata, keaslian produk pelumas Pertamina dapat dilihat dari kemasan botol dengan teknologi triple layer; nomor batch; hologram original; QR Code di stiker label, serta penandaan SNI.
BACA JUGA: Kemendag Gerebek Produk Pelumas Kendaraan Bermotor Ilegal, Nominalnya Fantastis
Pertamina selalu berupaya mencegah pemalsuan pelumas dengan penerapkan berbagai sistem di mana konsumen bisa mengecek sendiri. Pertama, mulai dari tampilan botol triple layer dapat dilihat saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan warna bagian luar.
"Kedua, nomor batch, terdapat 8 digit nomor di bagian tutup botol dan body botol yang harus dengan posisi lurus, tegak dan sejajar," jelas Nurudin.
BACA JUGA: Dirjen Nunuk Sebut Seleksi PPPK Guru 2023 Gunakan Regulasi Lama, Fokus P1
Ketiga, hologram original, ada tulisan yang halus dibaca dengan kemiringan 45 derajat /-5 derajat. Terakhir, QR Code di stiker label, nomor QR Code terdiri dari 9 karakter (huruf dan angka).
"Setiap botol pasti memiliki nomor QR Code yang berbeda bila ada nomor QR Code yang sama di dua botol, berarti palsu.” tambahnya.
Begitu pula, kata Nurudin, dengan penandaan SNI dapat dilihat dari kemasannya, terdapat tanda SNI, nomor SNI dan nomor LSPro nya.
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Agung Prabowo menerangkan bahaya menggunakan pelumas palsu adalah berpotensi mengakibatkan kerusakan alat yang dilumasi.
Kerusakan jangka pendek, seperti performa mesin akan terasa menurun, karena efek pelumasan komponen mesin yang kurang baik dari pelumas palsu. Pada beberapa kasus pelumas palsu tanpa additive detergent / dispersant (tanpa TBN) untuk mesin diesel, bisa langsung merusak mesin.
“Sementara, kerusakan jangka panjang, membuat mesin tidak dapat diandalkan, umur mesin mungkin tidak dapat mencapai expektasi umur desainnya; serta pada saat maintenance schedule, mungkin lebih banyak part yang harus diganti,” ungkap Agung.
Pada kesempatan sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Zul Amri sepakat dengan Agung bahwa konsumen perlu diedukasi mengenai tips memilih oli pelumas yang aman dan berkualitas.
Dikatakannya tujuan ditetapkannya SNI pelumas adalah untuk memberikan keyakinan lebih pada konsumen bahwa produk pelumas terjamin kualitasnya. Dengan sertifikasi SNI akan memberikan jaminan tertulis bahwa produk pelumas tersebut berkualitas dan aman bagi kendaraan.
BSN sendiri menetapkan 37 SNI Pelumas. Sebanyak 7 SNI diberlakukan secara wajib.
“Sebagai perusahaan penerap SNI, saya melihat keaktifan Pertamina Lubricants mempromosikan SNI salah satunya melalui kegiatan BSN di IQE baik melalui publikasi maupun pemberitaan,” ujar Zul.
IQE sendiri, lanjutnya, merupakan kegiatan tahunan BSN yang memamerkan berbagai produk unggulan ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).
“IQE tahun ini akan diselenggarakan di BSCC Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur pada 9 – 12 November 2023 mendatang,” jelas Zul.
Dalam IQE, tidak hanya pameran, rangkaian kegiatan lainnya juga diselenggarakan seperti kampanye SNI berupa talkshow, seminar tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK), gelar UMKM ber-SNI/ berstandar internasional, festival kuliner nusantara, edugames tentang SNI serta hiburan yang diisi dengan pesan-pesan pentingnya SNI.
Selain PT Pertamina Lubricants, perusahaan lainnya yang aktif mendukung IQE antara lain PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Sriwijdaya, PT. Sinar Harapan Plastik (SHP), dan PT. Antam Tbk, UBPP Logam Mulia. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad