jpnn.com, JAKARTA - Setelah melewati masa penawaran awal dan penawaran umum hingga 10 Juli lalu,
Obligasi Berkelanjutan III PT Bank Tabungan Negara (BTN) tahap I 2017 berhasil meraup dana dari pasar modal Rp 5 triliun, sesuai dengan target yang dicanangkan saat penawaran awal.
BACA JUGA: Gandeng MA, BTN Bidik Dana Konsinyasi Rp 7 Triliun
Obligasi tahap III yang diterbitkan dalam 4 seri tersebut akan dicatatkan di Bursa pada 14 Juli mendatang.
Adapun untuk besaran kupon Seri A bertenor 3 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,3 persen, Seri B yang bertenor 5 tahun, tingkat bunganya sebesar 8,5 persen dan Seri C yang bertenor 7 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,7 persen, kemudian Seri D yang bertenor 10 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,90 persen.
BACA JUGA: Perluas Kerja Sama, BTN Gandeng Mahkamah Agung
Dari empat seri tersebut, seri A dan seri D mencatatkan penyerapan tertinggi, masing-masing Rp 1,466 triliun dan Rp 1, 386 triliun, sementara seri B sebesar 1, 295 triliun dan seri C sebesar Rp 853 miliar. Adapun bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada13 Oktober 2017.
“Obligasi tersebut mendapat sambutan baik, terutama dari Dana Pensiun yang mencatatkan pembelian terbanyak,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono di Jakarta.
BACA JUGA: BTN Beri KPR Subsidi IB Bagi Para Imam dan Karyawan Masjid Istiqlal
Adapun, penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Bank BTN dengan target senilai Rp10 triliun. Obligasi ini pun disematkan rating idAA+ (Double A Plus) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Penyerapan yang optimal dari obligasi ini akan dimanfaatkan untuk ekspansi pembiayaan.
Hingga saat ini Bank BTN telah 22 kali menerbitkan Obligasi dan satu kali menerbitkan Obligasi Subordinasi. Dari keseluruhan obligasi tersebut, hingga kini total obligasi yang telah lunas dan jatuh tempo sebesar Rp 6,1 triliun, sedangkan total outstanding yang jumlah pokoknya belum dilunasi yakni sekitar Rp 17,95 triliun.
"Sesuai dengan rencana awal, dana segar hasil penjualan Obligasi akan digunakan untuk ekspansi kredit, terutama KPR yang merupakan core business dari BTN," jelasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun ini, BTN Targetkan Jadi Bank Beraset Terbesar ke-5
Redaktur & Reporter : Yessy