BTN Bidik Perolehan Kredit Rp 28 Triliun

Senin, 25 Februari 2013 – 03:16 WIB
JAKARTA - Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis dengan iklim properti yang bagus di Indonesia. Direktur Utama BTN, Maryono menegaskan, tahun ini pihaknya membidik perolehan kredit KPR sebesar Rp 28 triliun.

Maryono mengatakan, dengan target yang tinggi itu BTN diyakini bakal meraih laba sebesar Rp 1,7 triliun. "Untuk mencapai target kredit dan perolehan laba, kami melakukan transformasi perubahan dalam berbagaai hal," kata Maryono usai jalan sehat dengan 6 ribu karyawan BTN dan Menteri BUMN, Minggu (24/2).

Transformasi tersebut  antara lain melakukan percepatan bisnis, meningkatkan layanan untuk mencapai service exelent, semua aktivitas kami bermuara pada Corporate Governence, dan pembaruan dibidang Informasi Teknologi (IT). "Pembaruan IT termasuk sistim e-banking yakni ATM, kartu kredit, SMS, dan internet banking," ujarnya.
 
Lebih jauh dijelaskan, untuk transformasi peningkatan layanan adalah peningkatan kemampuan kompetensi seluruh karyawan dan menggunakan IT. "Proses pelayanan KPR kepada konsumen juga diperpendek. Yang awalnya lima hari, biss diperpendek dengan tiga hari," terang Maryono.

Untuk semua pembaruan itu termasuk IT, Maryono mengaku belum menetapkan dananya diperoleh dari Operational Expenditure (opex) atau Capital Expenditure (capex). "inggu ini kami putuskan, mau menggunakan opex atau capex," katanya.

Dalam kesempatan itu Maryono juga menyampaikan market share BTN untuk kredit KPR sebesar 25 persen, dan pembiayaan subsidinya mencapai 98 persen. Dalam pertumbuhan kredit Rp 28 triliun tadi, Maryono mengaku kreditnya tumbuh 28 persen. "KPR yang bersubsidinya tetap 98 persen dan sisanya non subsidi," tuturnya.

Bank BTN saat ini, lanjut Maryono, sudah masuk pada kelompok besar perbankan nasional. Aset Bank BTN mencapai Rp 100 triliun. Dana pihak ketiganya naik 20 persen.

Terkait akan disahkannya Undang-Undang kepemilikan property oleh asing, Maryono mengaku pihaknya siap untuk melakukan kredit kepemilikan apartemennya (KPA). "Pada prinsipnya kami siap, asalkan ada ketegasan aturan dari Bank Indonesia (BI)," harapnya. (vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Siapkan Rp 1 Triliun untuk Capex

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler