jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memastikan mendapatkan tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sumber dana kuota FLPP tambahan sebesar kurang lebih Rp2 triliun tersebut berasal dari dana talangan sementara dari Bank BTN dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
BACA JUGA: BTN Salurkan KPR Rp300 Triliun
Adapun dari dana FLPP sekitar Rp2 triliun tersebut akan disalurkan dalam bentuk KPR Subsidi untuk sekitar 13 ribu unit rumah.
Karena itu, untuk segera merealisasikan penyaluran FLPP, Bank BTN menggelar akad massal KPR FLPP untuk sekitar 250 debitur di wilayah perumahan Bekasi Regency 7, Bekasi Timur, Jawa Barat.
BACA JUGA: BTN Salurkan KPR untuk ASN, TNI dan Polri di Palembang
“Alhamdulilah, Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR menyepakati tambahan kuota FLPP sehingga Bank BTN bisa segera menyalurkan KPR Subsidi bagi masyarakat yang sudah sangat sabar menanti kabar gembira ini,” kata Direktur Consumer dan Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar di Jakarta, Rabu (11/12).
Sejak 2015, BTN menjadi mitra Kementerian PUPR menyalurkan KPR Subsidi untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah termasuk dengan menyalurkan pembiayaan perumahan dengan skema subsisi, baik dengan Selisih Bunga (SSB) maupun FLLP.
BACA JUGA: BTN Fokus Garap Low Cost Funding
Per akhir November 2019, BTN ini telah menyalurkan KPR dengan skema SSB untuk 98.360 unit, sementara FLPP telah disalurkan untuk 33.090 unit.
Sejak program tersebut bergulir pada 2015, hingga September 2019 Bank BTN telah berhasil merealisasikan KPR dan Kredit Penyediaan Pembangunan Perumahan sebanyak 3,10 juta unit hunian.
Pada 2020 mendatang menghadapi sejumlah tantangan, BTN berupaya melakukan inovasi dalam perluasan akses KPR, khususnya segmen KPR subsidi ke komunitas atau asosiasi pekerja informal yang potensial menjadi debitur.
“Sejak 2017, kami sudah menyalurkan KPR subsidi dengan ojek online, pengemudi taksi dan juga paguyuban profesi seperti pencukur rambut dan pedagang mie bakso, dan kami akan terus menjajaki asosiasi pekerja informal lain yang potensial,” kata Hirwandi.
Bank BTN mencatat realisasi KPR Subsidi ke ojek online dan pengemudi taksi sudah mencapai sekitar 700 nasabah.
“Sampai saat ini Bank BTN telah menyalurkan KPR hampir ke seluruh sektor informal dan untuk 2020 Bank BTN akan menyalurkan ke sektor informal, khususnya mitra binaan BUMN dan Kementerian seperti Bulog, Kementerian Koperasi dan UKM,” tandas Hirwandi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy