Laba perseroan didorong oleh pertumbuhan kredit dari Rp 53,39 triliun pada akhir Maret 2011 menjadi Rp 66,48 di periode yang sama 2012. Artinya, kredit tumbuh 24,51 persen.
"Bank BTN memproyeksikan pertumbuhan kredit pada akhir tahun 2012 bisa berada pada kisaran 25 persen," jelas Direktur Utama BBTN, Iqbal Latanro.
Dijelaskan, Rasio Kredit Bermasalah (NPL) BTN per 31 Maret 2012 2,22 persen atau membaik dari posisi yang sama 2011 3,39 persen. Khusus Dana Pihak Ketiga, BTN juga mengalami apresiasi dari Rp 48,4 triliun pada triwulan I-2011 menjadi Rp 64,7 triliun pada periode yang sama 2012. "Kinerja pada triwulan I-2012 menjadi modal bagi perseroan dapat merealisasikan target-target yang telah dituangkan dalam Business Plan 2012 dan Insya Allah dapat terlampaui," paparnya.
Selain itu, rasio keuangan BTN lainnya juga mencatatkan posisi yang baik, misalnya, CAR, NIM, dan ROE pada triwulan I ini masing-masing tercatat 16,89 persen, 5,93 persen, dan 17,19 persen. Rasio tersebut pada periode yang sama 2011 masing-masing tercatat untuk CAR, NIM, dan ROE sebesar 17,13 persen, 5,66 persen, dan 15,73 persen.
Masih soal BTN, di tempat yang sama, realisasi kredit perumahan murah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hingga triwulan I-2012 baru 2.500 unit dari target perseroan 16 ribu unit. Nilai kredit FLPP pada periode Januari-Maret pun baru Rp 140 miliar. Penjelasan terserbut disampaikan Direktur Mortgage & Consumer Banking BTN, Irman Alvian Zahiruddin dalam paparan kinerja triwulan I-2012, di kantornya.
"FLPP sampai Maret BTN telah salurkan 2.500 unit, senilai Rp 140 miliar," kata Irman.
BTN, katanya, mengaku siap membiayai program FLPP, selama syarat-syarat teknis dipenuhi. Sayangnya, unit yang tersedia sangat sedikit. Pengembang belum juga menyediakan rumah dengan syarat yang diminta Menpera, Djan Faridz. "Kami harapkan bahwa FLPP dapat diserap, tapi harus ada unitnya dulu. Kalau ada rumah kategori FLPP, BTN siap partisipasi," katanya.
Realisasinya masih jauh dari target perseroan dalam pembiayaan FLPP di 2012. "Komitmen kami 16 ribu unit dengan nilai Rp 1 triliun. Ini dengan komposisi 50:50 (penyertaan dana pemerintah dan perbankan)," tambahnya.
Untuk memaksimalkan penyaluran kredit FLPP, Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengaku siap mengikutkan BTN Syariah dalam program. "Sebentar lagi BTN Syariah juga akan masuk FLPP," tegas Iqbal. Sebelumnya, BTN mengumumkan kesediannya untuk memperpanjang tenor atau jangka waktu kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 25 tahun. Realisasi program ini diprediksi meluncur 1 Mei mendatang. (ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Gula Hanya Cukup Sampai Giling
Redaktur : Tim Redaksi