BTN Mampu Implementasi Program Trisakti dan Nawa Cita

Rabu, 15 Maret 2017 – 21:45 WIB
Perumahan. ILUSTRASI. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu mengkritik pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam terhadap kinerja Bank BTN. Padahal, dari data yang dimiliki oleh FSP BUMN Bersatu, capaian kinerja bank tersebut memuaskan.

"Sangat miris dan kecewa kalau ada sejumlah pihak yang mencoba-coba melakukan kampanye hitam terhadap kinerja Bank BTN dengan data-data yang tidak tepat," ujar Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono dalam siaran pers diterima wartawan, Rabu (14/3).

Menurut Arief, tuduh-tuduhan miring itu jauh dari panggang api. Sebab bank tersebut telah melaksanakan Trisakti Nawacita Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Bank tersebut juga telah merealisasikan Bank BTN sebagai Bank Milik Rakyat dengan mendukung penuh kepemilikan hunian bagi masyarkat menengah dan bawah baik hunian yang berupa Rumah Susun maupun rumah bersubsidi.

BACA JUGA: Pengembang Diminta Merawat PSU Perumahan

"Buktinya, Bank BTN dimana penyaluran kredit BTN berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 18,34 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 138,95 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp 164,44 triliun di Desember 2016," tambahnya

Dengan Posisi pertumbuhan Bank BTN tersebut, lanjut Arief, membuat Bank BTN berada di atas rata-rata industri sejenisnya. Dimana berdasarkan analisis Bank Indonesia terkait Analisis Uang Beredar M2 menyatakan kredit perbankan nasional hanya naik 7,8 persen yoy pada Desember 2016.

BACA JUGA: Fokus Bangun Rusus di Indonesia Timur

Menurut Arief, kredit di sektor perumahan untuk masyarakat kelas menengah dan bawah justru menjadi penyokong utama kenaikan pinjaman di BTN. Artinya pemberian KPR di Bank BTN dinilai oleh Masyarakat sebagai bank yang paling mudah dan efisien untuk memiliki hunian bagi masyarkat.

Kredit yang menempati 89,97 persen, porsi pinjaman di BTN ini, naik 18,43 persen dari tahun ke tahun yaitu dari Rp 124,92 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 147,94 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kemudian, pertumbuhan terbesar di segmen ini berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang naik 30,57 persen dari tahun Ke tahun yaitu dari Rp 43,52 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp 56,83 triliun di Desember 2016.

BACA JUGA: KPR Mikro Perumahan Dongkrak Program Sejuta Rumah

"Ini bukti nyata kalau manajemen Bank BTN berhasil merealisasikan visi besar Trisakti - Nawacita Presiden Joko Widodo," tegasnya.

Apalagi, pembiayaan KPR BTN itu diperuntukan untuk masyarakat menengah dan bawah telah memberikan dampak yang besar juga terhadap pertumbuhan Ekonomi pada sektor lainnya . Terutama sektor industri UMKM yang produk-produknya diperlukan untuk pembangunan hunian serta barang-barang untuk mengisi rumah jika dihuni seperti industri mebel, batako, pasir, kusen kayu.

“Jika mau jujur tahun 2015 dan 2016 merupakan tahun yang lesu bagi sektor properti tetapi Bank BTN dengan strategi yang jitu mendukung pendanaan pembangunan hunian murah bagi masyarakat membuat sektor properti menjadi bangkit kembali," cetusnya.

"Anggota kami banyak yang telah menikmati pula kredit KPR dari Bank BTN, jadi kami mempertanyakan motif pihak -pihak yang getol kampanye hitam kepada BUMN,” pungkasnya.(*/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPR Mikro Khusus Penjual Bakso, Tukang Cukur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bank Btn   perumahan   Btn Kpr  

Terpopuler