JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) semakin agresif melakukan ekspansi di sektor kredit properti komersial. Salah satu aksi ekspansi tersebut adalah dengan mendanai sembilan proyek properti yang dikembangkan oleh pengembang Duta Putra Land.
"Suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah, Red) yang dipatok untuk kerja sama ini adalah sebesar 9 persen. Suku bunga khusus tersebut berlaku selama dua tahun pertama untuk selanjutnya mengikuti dinamika pasar," kata Kepala Divisi Kredit BTN Budi Hartono di Jakarta.
Menurut Budi, untuk sembilan proyek yang berlokasi di Jabodetabek tersebut, BTN mengalokasikan dana sejumlah Rp 1 triliun. "Persaingan bisnis di dunia perbankan saat ini sangat besar. Waktu demi waktu perbankan bersaing terus di pasar. Karenanya, dibutuhkan strategi bisnis dan ketajaman membaca pasar guna mendapatkan peluang bisnis tersebut," jelasnya.
Dilanjutkan, dana sebesar itu, terbagi atas kredit pembiayaan KPR dengan komposisi sebanyak 50 persen dan separonya lagi untuk kredit konstruksi. Tahun ini portofolio kredit BTN mencapai Rp 28 triliun. Porsi terbesar, sekitar 85 persen masih ditujukan untuk kredit properti. Di antaranya KPR, kredit pemilikan apartemen (KPA), fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), kredit konstruksi, renovasi, dan lain sebagainya. Sementara 15 persen sisanya merupakan kredit nonproperti.
Sejak awal tahun hingga Mei 2013, kredit properti yang telah disalurkan sebesar Rp 15 triliun. BTN per 31 Maret 2013 telah memiliki 3 kantor wilayah, 65 kantor cabang, 223 kantor cabang pembantu, 479 kantor kas, 50 unit usaha syariah, dan 2922 outlet kantor pos online.
Perseroan juga telah memilik 1499 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 40 ribu ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM link, bersama, dan prima. BTN juga telah dilengkapi dengan layanan prioritas di 15 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. (vit)
"Suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah, Red) yang dipatok untuk kerja sama ini adalah sebesar 9 persen. Suku bunga khusus tersebut berlaku selama dua tahun pertama untuk selanjutnya mengikuti dinamika pasar," kata Kepala Divisi Kredit BTN Budi Hartono di Jakarta.
Menurut Budi, untuk sembilan proyek yang berlokasi di Jabodetabek tersebut, BTN mengalokasikan dana sejumlah Rp 1 triliun. "Persaingan bisnis di dunia perbankan saat ini sangat besar. Waktu demi waktu perbankan bersaing terus di pasar. Karenanya, dibutuhkan strategi bisnis dan ketajaman membaca pasar guna mendapatkan peluang bisnis tersebut," jelasnya.
Dilanjutkan, dana sebesar itu, terbagi atas kredit pembiayaan KPR dengan komposisi sebanyak 50 persen dan separonya lagi untuk kredit konstruksi. Tahun ini portofolio kredit BTN mencapai Rp 28 triliun. Porsi terbesar, sekitar 85 persen masih ditujukan untuk kredit properti. Di antaranya KPR, kredit pemilikan apartemen (KPA), fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), kredit konstruksi, renovasi, dan lain sebagainya. Sementara 15 persen sisanya merupakan kredit nonproperti.
Sejak awal tahun hingga Mei 2013, kredit properti yang telah disalurkan sebesar Rp 15 triliun. BTN per 31 Maret 2013 telah memiliki 3 kantor wilayah, 65 kantor cabang, 223 kantor cabang pembantu, 479 kantor kas, 50 unit usaha syariah, dan 2922 outlet kantor pos online.
Perseroan juga telah memilik 1499 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 40 ribu ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM link, bersama, dan prima. BTN juga telah dilengkapi dengan layanan prioritas di 15 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raup 30 Persen Market
Redaktur : Tim Redaksi