jpnn.com, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merelokasi Kantor Wilayah 3 Gedung Graha Sudirman di Surabaya, Jawa Timur. Selain merelokasi, Bank BTN juga mengoptimalkan Regional Loan Processing Center di Kantor Wilayah 3 (Kanwil 3).
Kanwil 3 membawahi 17 kantor cabang (14 Kantor Cabang Konvensional & 3 KC Syariah), 66 kantor cabang pembantu (56 kantor cabang pembantu konvensional & 10 kantor cabang pembantu syariah), 56 kantor kas (kantor kas konvensional & 1 kantor kas syariah) dan 11 payment point (8 payment point konvensional & 3 payment point syariah).
BACA JUGA: Pemerintah Bakal Alihkan Kuota FLPP Bank tak Perform ke BTN
“Pengembangan bisnis perbankan di cakupan Kanwil 3 sangat potensial karena berada di kawasan wisata yang terus menggeliat seperti di Banyuwangi, Malang, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," kata Direktur Network & Distribution Bank BTN, Dasuki Amsir di Surabaya, Jawa Timur (7/11).
Apalagi kata Dasuki, bisnis wisata tetap tumbuh positif meski pertumbuhan ekonomi cenderung melambat.
BACA JUGA: Obligasi Berkelanjutan Bank BTN Kelebihan Permintaan
"Kami harapkan dengan infrastruktur Kanwil 3 yang baru dan didukung oleh proses bisnis yang lebih baik potensi tadi dapat digali untuk meningkatkan kinerjanya,” tutur Dasuki.
Kinerja Kanwil 3 saat ini bertumpu pada Provinsi Jawa Timur karena setidaknya lebih dari 50 persen outlet yang dikelola Kanwil 3 Bank BTN berlokasi di Jawa Timur seperti di Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, Malang, Gresik, Kediri, Jember, Mojokerto, Bangkalan, Madiun dan lain sebagainya.
BACA JUGA: BTN Dukung Pengembangan 10 Destinasi Wisata Prioritas
Dengan demikian, menurut Dasuki, kinerja Kanwil 3 sangat dipengaruhi dinamika ekonomi Jawa Timur.
“Pertumbuhan ekonomi di Jatim pada kuartal III 2019 tumbuh 5,32 persen, agak melambat, namun BPS juga mencatat bahwa lapangan usaha real estate yang menjadi segmen penyaluran Kredit Pemilikan Rumah atau KPR masih berdenyut dengan pertumbuhan laju pertumbuhan 6,95 persen, artinya permintaan hunian masih tinggi dan ini yang menjadi ladang bisnis BTN,” kata Dasuki.
Meski bisnis real estate masih positif, Kantor Wilayah 3 Bank BTN menargetkan pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga dari outlet yang dinaunginya di angka yang moderat. Untuk kredit, seluruh outlet yang diawasi Kanwil 3 diproyeksi bisa menembus 29 triliun di akhir tahun 2019,sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) diharapkan bisa mencapai Rp 22 triliun.
Berdasarkan catatan Bank BTN, Kanwil 3 membukukan kredit per September 2019 mencapai sekitar Rp 28,2 triliun atau sudah tumbuh sekitar 14,8% (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dasuki menilai pertumbuhan kredit di area Kanwil 3 masih tetap tinggi karena permintaan hunian di wilayah Jawa Timur, Bali,NTB dan NTT terus tumbuh.
“Tidak sekadar mengejar kredit, kami fokus pada perbaikan kualitas kredit dan proses kredit itu sendiri, sehingga kami akan optimalkan Regional Loan Processing Center yang berada di Kanwil untuk memastikan dokumen kredit dan proses kredit berjalan sesuai prinsip Good Corporate Governance,” kata Dasuki
Sementara itu DPK yang berhasil dicatatkan Kanwil 3 baru mencapai sekitar 83 persen dari target yang dipatok. Dasuki optimistis target DPK bisa tercapai dengan serangkaian program Tabungan Berhadiah di antaranya adalah Program Kemilau Emas.
Di mana program Kemilau emas berlaku sejak awal November 2019 hingga penghujung Desember 2019.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy