BTPN Laba Bersih 146 Persen

Sabtu, 24 Juli 2010 – 08:39 WIB
JAKARTA -Hingga Semester I/2010, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 146 persen dari Rp 140,6 miliar di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 345,3 miliarSementara laba operasional per 30 Juni 2010 sebesar Rp 479,6 miliar atau meningkat 133 persen dibandingkan 30 Juni 2009.

Dari sisi kredit, Hingga semester pertama 2010, BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 64 persen sehingga total kredit mencapai Rp 19,7 triliun

BACA JUGA: Dosen Butuh Program Kewirausahaan

Mengimbangi pertumbuhan kredit yang sangat signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,26 persen.

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan pendapatan bunga bersih
Per akhir semester pertama 2010, pendapatan bunga bersih BTPN mencapai Rp 1,68 triliun, tumbuh 118 persen dibandingkan 30 Juni 2009 yang tercatat Rp 771,9 miliar.

“BTPN tetap memiliki ruang untuk bertumbuh  karena memiliki rasio modal yang cukup solid,” ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN melalui keterangan resminya di Jakarta, kemarin

BACA JUGA: Toyota Masih Rajai Pasar Otomotif

Per 30 Juni 2010, lanjutnya, rasio kecukupan modal BTPN (CAR) berada di posisi 16,5 persen, jauh diatas batas 8 persen yang ditetapkan Bank Indonesia.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 22,4 triliun, atau tumbuh 40 persen dibandingkan semester I 2009 yang tercatat Rp 15,9 triliun
Melengkapi pertumbuhan DPK yang baik, BTPN telah berhasil menerbitkan Obligasi BTPN II pada Mei 2010 yang mendapat National Long-term rating AA- (idn) dengan prospek peringkat Stabil dari Fitch Ratings

BACA JUGA: Lampu dan AC Kantor PLN Harus Dimatikan

Nilai penerbitan Obligasi BTPN II ini meningkat dari rencana semula Rp 750 miliar menjadi Rp 1,3 triliun.
 
Pertumbuhan kredit yang pesat dengan dukungan perkembangan DPK yang tinggi meningkatkan aset BTPN secara signifikanTotal aset BTPN per 30 Juni 2010 mencapai Rp 28,0 triliun atau meningkat 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 18,2 triliunPertumbuhan kredit BTPN juga meningkatkan kemampuan intermediasi, yang terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 88 persen.

“Kami yakin BTPN akan dapat mempertahankan kinerja yang prima, terlebih didukung dengan prospek perekonomian Indonesia yang positifKeunikan strategi kami dalam mengelola bisnis yang memadukan misi bisnis dan sosial, yaitu “Kesempatan Sekaligus Panggilan” yang berfokus pada pangsa pasar pensiunan dan usaha mikro & kecil (UMK), akan menjadi landasan kuat bagi BTPN untuk terus bertumbuh,” jelas Jerry.

Lebih lanjut Jerry mengatakan, “Kesempatan Sekaligus Panggilan” direalisasikan melalui berbagai program untuk memberikan kesempatan tumbuh baik secara  finansial maupun kapasitas bagi nasabah pensiun dan UMKProgram Pensiun Sehat & Sejahtera (PSS) melalui 3 pilar program  yaitu Pusat Informasi, Program Konsultasi dan Peluang Usaha  memberikan kesempatan bagi para nasabah Pensiunan untuk memenuhi keseluruhan elemen sehat dan sejahtera

Sampai saat ini lebih dari 261.000 nasabah pensiunan telah menikmati layanan PSS di 93 kantor BTPNSementara Capacity to Grow (C2G) memberikan kesempatan bagi nasabah UMK guna meningkatkan kemampuan dalam mengelola usahanya melalui 3 pilar utama berupa informasi, pelatihan dan peluang usaha baruSampai dengan 30 Juni 2010, btpnImitra usaha rakyat telah mengadakan 3.150 kelas pelatihan manajemen keuangan sederhana yang dihadiri oleh lebih dari 41.000 pelaku UMK.

Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 750 ribu nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, melalui lebih dari 1.000 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime(snd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta dan Sekitarnya Masih Rawan Pemadaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler