Bu AP Babak Belur Dianiaya Pacar, Endingnya Begini

Jumat, 16 April 2021 – 00:22 WIB
AP dan pacarnya I Ketut S memilih berdamai di Polsek Denpasar Timur setelah terjadi penganiayaan. Foto: IST/Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Tubuh AP, wanita empat orang anak ini mengalami memar usai dianiaya oleh pacarnya sendiri berinisial I Ketut S.

Penganiayaan itu terjadi pada Selasa (13/4) di sebuah indekos di Jalan Akasia, Denpasar Timur, Bali.

BACA JUGA: Kegiatan Masyarakat Mencurigakan, Ipda Cahyo Menemukan Duit Rp11 Juta

Kapolsek Denpasar Timur Kompol Tri Joko mengatakan, motif penganiayaan itu ditengarai salah paham. Kejadian bermula pada Selasa (13/4), sekitar pukul 14.00 WITA.

Saat itu korban menelepon pacarnya untuk pulang ke indekos, dan meminta mengantarkannya ke pasar.

BACA JUGA: Pelaku Derek Liar yang Viral di Medsos Akhirnya Ditangkap, Sontoloyo, 3 Orang Masih Diburu

"Saat itu pelaku menjawab jika dirinya sedang membuat penjor," kata Kompol Joko.

Tidak berselang lama, pelaku datang ke indekos korban. Dia lalu meminta pelaku untuk mengantarkannya ke pasar. Namun Ketut S menjawab dengan nada tinggi.

Karena hal itu, korban akhirnya batal meminta bantuan pelaku. Lalu Ketut S berangkat sendiri ke pasar.

Sorenya, pelaku kembali setelah berbelanja dari pasar. Saat itu Ketut S sambil membawa minuman keras jenis arak.

"Pelaku kembali bertanya ke korban dengan nada tinggi, perihal kenapa korban tidak jadi ke pasar. Dan saat itu pelaku marah-marah mendorong dan mencolok mata korban," terang Kompol Joko.

Tidak cukup sampai di situ, AP juga dianiaya hingga mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya.

Korban kemudian masuk ke dalam kamar dan tidak berani keluar kamar karena takut akan dianiaya pelaku.

Korban lalu menelepon kepolisian Polsek Denpasar Timur untuk meminta perlindungan. 

Tidak berselang lama, polisi datang ke lokasi lalu mengamankan korban dan pelaku ke polsek untuk dimintai keterangan.

"Status mereka pacaran. Kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Korban tidak mau melapor," kata perwira dengan melati satu di pundak ini. (rb/mar/yor/mus/JPR)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler