Bu Mega dan Mbak Puan Bakar Semangat Kader Banteng Jateng

Sabtu, 12 Mei 2018 – 20:44 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani dalam apel akbar di Stadion Manahan Solo, Jumat (11/5). Foto: Damianus Bram/Radar Solo

jpnn.com, SOLO - Stadion Manahan di Solo berubah menjadi merah, Jumat (11/5) sore. Puluhan ribu kader PDI Perjuangan dari 35 dewan pimpinan cabang (DPC) se-Jawa Tengah berkumpul di stadion kebanggaan masyarakat Solo itu untuk mengikuti apel akbar yang digelar partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.?

Kegiatan bertitel Apel Siaga PDI Perjuangan Jateng itu dihadiri langsung oleh Megawati. Tema apel adalah Setia Megawati Setia NKRI.

BACA JUGA: Megawati Minta Nasib Perawat Indonesia Diperjuangkan

Megawati dalam orasinya memerintahkan kader-kader PDIP bisa mempertahankan kemenangan di Jateng. Presiden Kelima RI itu juga melontarkan ancaman jika pengurus PDIP Jateng tak bisa memenangkan partai berlambang kepala banteng itu pada Pemilu 2019.

“Kalau sampai PDIP tidak menang di Jawa Tengah, tak pecat pimpinannya. Apakah saudara dan anak-anakku di Jawa Tengah ini siap memerahkan Jateng?” ujar Megawati yang langsung disambung suara 'siap' secara kor.

BACA JUGA: Lihat Nih Aksi Mbak Puan Main Bola  

Megawati menegaskan bahwa secara demokratis, PDIP tidak akan menggunakan kekerasan dalam mengupayakan kemenangan di Jawa Tengah. Menurutnya, nomor urut 3 yang kini disandang PDIP mengingatkan pada perjuangan partai yang sebelumnya bernama PDI itu di era Orde Baru.

“Kita sudah dijajah selama 350 tahun. Karena itu kita harus mengingat Jasmerah (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Maka dari itu kita harus terus berjuang,” tegasnya.

BACA JUGA: Puan Pastikan Bantuan Pengungsi Gunung Merapi Tersalurkan

Sedangkan Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani menyatakan bahwa apel siaga itu menjadi agenda politik yang penting untuk menentukan arah perjalanan bangsa Indonesia. Sebab, momen pilkada, pemilu legislatif dan pemilu presiden makin dekat.

“Upaya untuk memperoleh kekuasaan konstitusional demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Berpolitik dan berbudaya juga butuh perjuangan,” kata Puan dalam orasinya.

Kader PDIP yang kini dipercaya menjadi menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan itu menambahkan, pada tahun politik saat ini banyak pihak menghalalkan segala cara, termasuk menyebar hoaks. Karena itu, katanya, kader PDIP harus konsisten berjuang dan taat pada kebijakan partai.

“Kuncinya dengan konsolidasi partai untuk merapatkan barisan. Serta harus tegak lurus dengan instruksi partai” ujarnya.

Lebih lanjut Puan mengatakan, PDIP merupakan partai ideologis yang berjuang demi wong cilik. Karena itu semua kader PDIP harus bergoting royong demi rakyat.

“Kita semua berjuang di politik untuk kepentingan wong cilik. Jelas PDIP harus  menjadi yang terdepan untuk membela kepentingan rakyat,” tegasnya.

Puan juga mewanti-wanti kader PDIP Jateng agar selalu bergotong royong. Sebab, gotong royong merupakan intisari Pancasila.

“Saya instruksikan selalu bunyikan Pancasila, terjun langsung ke masyarakat, usung persatuan dan kesatuan dalam struktural partai dan yang paling penting menangkan pilkada pileg dan pilpres,” tandasnya.(rs/vit/fer/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan dan Kenangan Bu Megawati tentang Mahathir Mohamad


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler