jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengingatkan kader-kader partainya agar mewaspadai provokasi berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur (Jatim). Menurut dia, provokasi bernuansa SARA itu sudah terlihat dengan adanya pihak yang melaporkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Polda Jatim, Rabu (8/11).
Basarah mengatakan, Megawati dipolisikan karena pidatonya pada hari ulang tahun PDIP pada 10 Januari 2017.
BACA JUGA: Koalisi Merah Putih Bentuk Tim Pemenangan Pilgub Jatim
“Ini sebagai sesuatu tindakan hukum yang patut dicurigai sebagai upaya untuk memulai mengobarkan isu SARA dalam pilkada Jawa Timur,” kata Basarah, Kamis (9/11).
Menurut Basarah, pidato Mega pada HUT ke-44 PDIP telah terjadi 11 bulan lalu. Tapi, lanjutnya dengan nada heran, pengaduan tentang Megawati ke polisi justru jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim.
Basarah pun mengingatkan kader-kader PDI Perjuangan se-Jatim dan seluruh tim pendukung Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas agar tidak terpancing dengan propaganda dan provokasi berbau SARA itu.
BACA JUGA: PDIP Berpotensi Keok di Pilgub Jatim sekaligus Malu di Jabar
“Apalagi jika laporan polisi tersebut didasari motif menimbulkan masalah SARA yang dapat menciptakan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian Basarah percaya sepenuhnya bahwa Polda Jatim akan berhati-hati dan sigap menangani kasus itu agar tidak berkembang menjadi masalah sosial yang dapat menggangu ketertiban masyarakat.
“Mari sama-sama kita ciptakan pilkada Jatim yang aman, tertib dan damai dengan tetap menjaga persaudaraan kebangsaan kita bersama,” tuntasnya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Cuma La Nyalla yang Mampu Imbangi Gus Ipul dan Khofifah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipinang Gerindra untuk Pilgub Jatim, Achsanul Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Boy