Bu Mega Kumpulkan Kepala Daerah, Beri Instruksi Khusus soal Pandemi Corona

Senin, 11 Mei 2020 – 20:47 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menggelar telekonferensi bersama kepala daerah dari partainya. Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan kepala daerah dari partainya untuk menjadi pelopor kedaulatan pangan di tengah pandemi virus Corona ini.

Hal itu disampaikan Megawati dalam rapat DPP PDI Perjuangan, Senin (11/5).

BACA JUGA: Sudah 2 Hari Terakhir Ini Bu Megawati Minta Diputarkan Lagu-lagu Didi Kempot

Pesan Presiden Kelima RI ini disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, Megawati membahas politik pangan untuk bersemangat berdikari di bidang ekonomi, termasuk di bidang kesehatan dan pangan.

BACA JUGA: Bikin Terharu, Dua Lansia Datang Bawa Uang untuk Ganjar, Menawarkan Diri jadi Sukarelawan

“Politik berdaulat di bidang pangan dengan cara berdikari, melalui kebijakan hulu-hilir, dimulai dari penelitian, pengembangan benih unggul, sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi, pengolahan hasil, hingga pemasaran,” ujar Hasto.

Hasto menerangkan perhatian Megawati terhadap pertanian memang sangat besar.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Klaster Freeport Dimulai, Pemprov DKI Ingkar Janji? Telur Infertil

Dia mengatakan Megawati memiliki koleksi umbi-umbian yang sangat lengkap, juga buku-buku pertanian.

"Beliau juga tercatat sebagai presiden yang paling sering mengunjungi pusat penelitian Benih Padi Sukamandi, Jawa Barat. Karena itulah seluruh kepala daerah kami wajib mengedepankan politik pangan berdikari tersebut dan sekaligus berjuang bagi peningkatan kesejahteraan petani dalam pengertian luas," jelas Hasto.

Menurut Hasto, putri Bung Karno itu sendiri sebenarnya sudah menginstruksikan kepada kepala daerah dari PDIP pada 28 Maret 2020 agar mencanangkan gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan.

Di antaranya sorgum, umbi-umbian, sagu, talas, sukun, jagung, porang, dan ketela.

Selain itu, Hasto juga mengungkapkan komitmen para kepala daerah untuk bekerja sama dalam meneliti benih bersama perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

Produk pangan itu harus meningkat secara produktivitas dan bagus dalam pemasaran.

Kemudian, perlu juga menghadirkan lumbung desa, badan usaha milik desa, pasar lelang komoditas, serta menggerakkan rakyat di dalam gerakan menanam tersebut.

"Jateng misalnya laporan Ganjar Pranowo terjadi surplus beras dan bawang merah, sementara daerah lain minus," kata Hasto.

Hasto mencontohkan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor melaporkan akan panen bawang putih seluas 100 hektare.

Nantinya panen itu akan membantu kekurangan stok bawang putih seperti yang disampaikan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail.

"Prof Nurdin Abdulah, Gubernur Sulsel melaporkan kerja sama penelitian benih. Sementara Sugiyanto Gubernur Kalteng tentang potensi lahan gambut untuk padi. Kerja sama antarkepala daerah PDI Perjuangan, juga ditempatkan dalam mata rantai pemasaran, di mana daerah yang surplus memasarkan ke daerah yang kurang. Inilah bentuk gotong royong antar kepala daerah PDI Perjuangan," kata Hasto.

Terakhir, Hasto menekankan instruksi Megawati yang ingin kepala daerah harus berangkat dari konsep politk pangan Bung Karno. 

Bapak bangsa menyebut persoalan pangan adalah urusan hidup matinya sebuah bangsa.

"Karena itulah penggembangan penelitian di sektor pertanian harus dilakukan secara progresif sebagai penopang dari hulu untuk mewujudkan kedaulatan di bidang pangan," kata Hasto. (tan/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler