Bu Mega Pasti Pilih Pesaing Ahok yang Tidak Mengecewakan

Sabtu, 13 Agustus 2016 – 12:55 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2007-2012 menjadi pembicara pada diskusi bertema "Tensi Tinggi Pilkada DKI", di Jakarta, Sabtu (13/8). FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto yakin Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan mengambil keputusan terbaik dalam menentukan siapa yang akan diusung sebagai orang nomor satu di ibu kota.

Menurut Prijanto, dalam mengambil keputusan Megawati tidak akan mengecewakan rakyat. Megawati akan mengambil keputusan terbaik untuk mengusung sosok melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

BACA JUGA: Inilah Harapan Kader PKS di Jakarta tentang Risma

“Ibu Megawati trah Soekarno. Jadi, dia tidak akan mengecewakan almarhum (Soekarno) dan tidak akan melunturkan predikat PDIP sebagai partai ideologis dan partai petarung,” kata Prijanto saat diskusi bertajuk “Tensi Tinggi Pilkada DKI” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8).

Setidaknya, ada tiga alasan yang membuat Prijanto optimistis dengan sikap Megawati dalam konteks penentuan cagub DKI Jakarta ke depan. Pertama, Prijanto menjelaskan, harga diri Megawati yang sudah disinggung oleh Ahok. Begitu juga harga diri PDI Perjuangan. “Menurut saya ini sangat fatal,” tegasnya.

BACA JUGA: Nyalon di Pilkada, Berhenti dari PNS Tanpa Dapat Pensiunan

Prijanto menjelaskan, ketika dulu ada beberapa politikus PDI Perjuangan akan mengusung Ahok, maka kader lainnya menyatakan harus melewati mekanisme partai. Nah,  ketika mendengar itu Ahok bukan merespon baik. Tapi, Ahok menantang  Kalau ingin mengusungnya maka harus tanya terlebih dahulu dan meminta izin sdengan relawan Teman Ahok.

Ketika diusung tiga partai politik yakni Hanura, Nasdem, Golkar, Ahok juga bilang sudah cukup dan tidak perlu sosialisasi ke parpol lain. “Ini benar-benar bagi saya sesuatu yang menggugah adrenalin PDIP sebagai partai ideologis dan petarung,” kata Prijanto.

BACA JUGA: Dua Kali Survei, Petahana Belum Tertandingi

Kedua, lanjut Prijanto, PDI Perjuangan sudah menakar bagaimana kekuatan dan kemampuan petahana. Berdasarkan pengalamannya saat hendak maju di Pilkada DKI Jakarta 2007 mendampingi Fauzi Bowo, Prijanto mengungkap bahwa di markas PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ada  sebuah ruangan khusus. Ruangan itu ibarat posko militer.

Di ruangan, lanjut dia, ada pengolahan data dan pengendalian. Dari sana, data tidak hanya bisa dijangkau hanya pada tingkat RT dan RW di Jakarta saja.

“Tapi, seluruh Indonesia bisa dijangkau dari markas itu,” kata purnawirawan TNI berpangkat mayor jenderal ini.

Menurut dia, kalau misalnya PDI Perjuangan akan mendukung Ahok, tentu mantan bupati Belitung Timur itu sudah didekati dan diuji seberapa besar konsitensinya dalam berbagai aspek. Bagi Prijanto, Ahok merupakan orang yang konsisten atas sikap inkonsistensinya.

"Pernah disebut sebagai kutu loncat, opportunis. Itu predikat politikus paling buruk,” sindir Prijanto.

Ketiga, PDI Perjuangan mendengar suara wong cilik. Kalau ada faksi di internal PDI Perjuangan, tentu akan kalah ketika Megawati mengambil keputusan.

Dia menambahkan, jika ternyata PDIP bersama Megawati memutuskan mendukung Ahok maka itu akan mencoreng harga diri anak Bung Karno tersebut. Namun, Prijanto yakin, Mega merupakan tipe pemimpin yang tidak bisa diatur. “Mega itu penentu,” tegasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Incar Kursi Wali Kota, PKS Survei Diam-diam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler