jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Saleh Daulay menagih janji Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait pengungkapan kandungan zat dalam vaksin palsu.
Menurut Saleh, dengan menjelaskan isi kandungan vaksin palsu itu, diharapkan bisa mengurangi keresahan masyarakat. Apalagi, uji laboratorium vaksin palsu itu telah selesai dilakukan BPOM.
BACA JUGA: Kunjungi Stasiun Pasarsenen, Bu Yohana Puas
"Menurut laporan BPOM kepada komisi IX pada 30 Juni lalu, mereka telah selesai melakukan uji laboratorium. Hanya saja, hasilnya belum bisa dipublikasikan. Alasannya, hasil uji lab tersebut adalah bagian dari barang bukti yang dimiliki Bareskrim Polri," kata Saleh pada Senin (4/7).
Komisi IX sampai saat ini belum mengetahui secara pasti kandungan vaksin palsu itu. Meskipun sebelumnya, BPOM baru menyebutkan 37 sarana pelayanan kesehatan yang diduga menggunakan vaksin palsu dan memperolehnya dari sumber pengadaan tidak resmi.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Lebaran Dirayakan Bersama
Menurut keterangan BPOM, ujar politikus PAN itu, 37 tujuh sarana pelayanan kesehatan tersebut tersebar di 9 provinsi di Indonesia. Karena itu pengumuman kandungan vaksib dinilai sangat penting.
Selain bisa sedikit mengurangi keresahan masyarakat, pengumuman itu sendiri bisa mengurangi kecaman dan ketidakpercayaan publik pada kementerian kesehatan dan BPOM.
BACA JUGA: TNI AL: Menuju Pada Hari Kemenangan
Apalagi, sampai hari ini kecaman dari berbagai pihak masih terus dialamatkan kepada dua instansi pemerintah itu.
"Saya kira, Bareskrim Polri sudah selesai melaksanakan tugas investigasinya. Ini kan sudah hari kelima pascauji laboratorium. Karena itu, sudah saatnya dipublikasikan kepada masyarakat. Publikasi itu tidak akan menghentikan upaya penegakan hukum," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Agama: Lebaran Hari Rabu 6 Juli 2016
Redaktur : Tim Redaksi