Bu Risma: Jawa Timur Tak Butuh Pemimpin Keminter dan Mekedel

Selasa, 12 Juni 2018 – 13:07 WIB
Tri Rismaharini. Foto: dok/JPG

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kumpul bersama warga Muteran RW 8, Surabaya dalam acara sahur dan deklarasi Kabeh Seduluran, Selasa (12/6).

Dalam kesempatan tersebut, Bu Risma pun mengungkapkan alasannya mendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno atau Gus Ipul - Puti ke warga Surabaya.

BACA JUGA: Fatwa Wajib Pilih Khofifah Muncul, Bu Risma: Aduh, Ngeri Aku

Risma bulat mendukung kandidat nomor urut dua demi membahagiakan warga, karena hanya Gus Ipul dan Puti yang dia anggap berkomitmen menjamin pendidikan gratis SMA/SMK.

Wali kota dengan segudang prestasi itu menjelaskan, pengelolaan SMA/SMK saat ini dalam kendali pemerintah provinsi, tidak lagi di bawah pemerintah kabupaten/kota. Seiring dengan pengelolaan oleh provinsi itu, SMA/SMK pun kembali berbayar. Padahal, bertahun-tahun warga Surabaya menikmati pendidikan gratis.

BACA JUGA: Ulama Kubu Gus Ipul Prihatin Fatwa Fardu Ain Tim Khofifah

”Banyak yang mengeluh, Bu Risma ini kok SMA/SMK enggak lagi gratis. Alhamdulillah, sudah ketemu Gus Ipul dan Mbak Puti, mereka berdua sudah tanda tangan kontrak menggratiskan kembali SMA/SMK,” kata Risma.

”Nanti bisa kerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk pembiayaannya. Gus Ipul, Mbak Puti, dan saya kerja bareng demi kebahagiaan warga Surabaya. Jadi intinya, rek, kalau ingin SMA/SMK gratis lagi ya pilihan paling pas cuma Gus Ipul – Mbak Puti,” imbuh Bu Risma.

BACA JUGA: Barikade Gus Dur Pastikan Pilih Khofifah dan Emil

Dia juga menyampaikan pentingnya komitmen dalam jiwa seorang pemimpin. Komitmen berarti senantiasa menepati janji dan menempatkan rakyat di atas kepentingan pribadi.

Dia menceritakan, pernah diminta calon gubernur Jatim nomor urut satu untuk mendatangkan ribuan ibu pengajian saat Risma berkampanye sebagai calon wali kota periode kedua.

”Ibu calon nomor satu minta saya datangkan 8 ribu. Dan saya datangkan 12 ribu orang. Tapi beliau tidak datang dan tidak bisa dihubungi," kata Risma.

"Lalu tiba-tiba saya ditanyai pendukung nomor urut satu, ditanya Bu Risma mau nyalon gubernur? Saya jawab, tidak. Mereka bilang, kalau gitu dukung Bu Khofifah saja, Bu Risma. Tidak bisa dipercaya kan," ungkap Risma.

Dia juga menyoroti gaya kepemimpinan calon wakil gubernur nomor urut satu yang dianggap tidak mempunyai komitmen pada warga.

"Trenggalek itu sering longsor, saya kirim petugas untuk bantu. Sekarang ditinggal, padahal belum setengah jalan, ngejar jabatan lain. Satu periode saja, saya belum bisa mengerjakan semuanya, makanya sekarang saya kejar di periode kedua di Surabaya. Semoga sebelum waktu saya habis, bisa selesai dan warga bisa makmur," ungkap dia.

Dengan kejadian ini, Risma mengingatkan warga agar memilih pemimpin berkomitmen. "Jawa Timur butuh pemimpin yang komitmen, di situ pemimpin yang mau belajar, tidak perlu yang keminter (sok pintar). Kalau pemimpin yang mekedel (bergaya saja) susah," ujar Risma. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penegasan Dukungan RKH Muhammad Syamsul Arifin ke Khofifah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler