Bu Risma: Kasihan Kalau Orang Miskin Dapat Harga Lebih Mahal

Rabu, 28 Juli 2021 – 05:30 WIB
Menteri Sosial Tri Rismahari didampingi Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaid berdialog dengan warga untuk mengecek penyaluran bantuan sosial di Desa Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021). (ANTARA/HO-Kemensos)

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Bu Risma mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mengawal hak-hak penerima bantuan sosial (bansos). 

Hal itu diungkap Bu Risma saat berkunjung ke dua lokasi di Desa Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/7). 

BACA JUGA: Bu Risma: Bukan Kamu-kamu dan Gue-gue

Dia menekankan akurasi dan kecepatan penyaluran bantuan, serta memastikan hak-hak penerima bantuan terpenuhi saat berdialog cukup panjang dengan seorang warga penerima bantuan sosial tunai (BST) Rudiyanto (48), guna menggali informasi dan memastikan harga komoditas pangan yang dibeli di e-Warong merupakan harga wajar.

"KPM (Keluarga Penerima Manfaat) juga tidak boleh diberikan barang secara paket, karena, kan, belum tentu sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Bu Risma didampingi Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaid.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada yang Minta Luhut Dicoret dari Kabinet, Hari Ini Jokowi Beri Kejutan, Bu Risma Marah-Marah

Bu Risma tampak tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya karena mendapati harga barang yang mahal. 

Selain itu, barang diberikan secara paket kepada KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako. 

BACA JUGA: Catat, Bu Risma Pastikan Tambah Bansos bagi Masyarakat Terdampak PPKM

"Saya sudah siapkan sistem yang membuat KPM bisa memilih barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Nanti biar e-Warong bersaing dengan toko lain, kan, kasihan kalau orang miskin dapat harga lebih mahal," kata Bu Risma.

Mantan wali kota Surabaya yang menjabat dua periode itu meminta semua pihak mengawal penyaluran bansos dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran. 

Bu Risma juga mengajak jajaran Forkompimda Kota Pekalongan dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memutuskan mata rantai pandemi Covid-19. 

Penyaluran bansos di Kota Pekalongan cukup memuaskan. 

Penyaluran bansos tunai di Kota Pekalongan mencapai lebih 90 persen.

Penyaluran BST di kota batik ini cukup menggembirakan. 

Alokasi penerima BST Kota Pekalongan sebanyak 13.990 KPM, per 26 Juli pukul 24.00 telah salur sebanyak 12.180 KPM (87,06 persen).

Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 3438 KPM telah salur sebanyak 3.176 (92,38 persen). 

Kemudian, untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako pada Mei-Juni sebanyak 18.054 KPM dan telah salur kepada 17365 KPM (96,1 persen). (antara/jpnn) 

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler