jpnn.com, MOJOKERTO - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Bu Risma memotivasi anak-anak jalanan agar mereka tidak putus asa.
Bu Risma meminta anak-anak tidak mudah menyerah menghadapi tantangan.
BACA JUGA: Yandri Susanto Yakin dengan Pengalaman Bu Risma Bisa Benahi Kemensos
Sebab, Risma menegaskan bahwa Tuhan itu ada dan Mahaadil.
“Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Kalau ada masalah jalan lari, harus dihadapi. Memang tidak mudah, memang berat, tapi bisa kita atasi,” kata Bu Risma.
BACA JUGA: Fokus Pemulihan Ekonomi & Perlindungan Tenaga Kerja, Bupati Mojokerto tak Ingin ada PHK
Mensos Risma mengungkap itu saat membuka secara resmi beroperasinya Millenial Koffe, di Dusun Genengan, Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (5/2).
Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan (BRSKP) Napza “Satria” Baturraden sukses melakukan pembinaan kepada anak-anak jalanan yang ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) di Kota Mojokerto, Jawa Timur.
BACA JUGA: Mensos Risma Cek Penyaluran Bansos di Surakarta, Sekaligus Ajak Pemda Padankan Data
Melalui pembinaan dan pemberdayanan yang tekun, anak-anak penerima manfaat kini lebih mandiri dengan mengelola Millenial Koffe di bilangan Dusun Genengan, Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Kafe dengan tema monochrome ini menarik banyak pembeli.
Kehadiran tempat usaha ini adalah merupakan kebijakan pemerintaah pusat melalui Kemensos RI untuk membantu penanganan anak-anak jalanan.
Sehingga kompleksitas pembangunan kesejahteraan sosial tidak hanya berada di pundak pemerintah daerah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman di Balai (BRSKP Napza “Satria” Baturraden) yang telah dengan tekun dan sabar membina anak-anak ini. Juga kepada pemerintah daerah yang telah memberikan kesempatan dan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh dengan baik,” kata Bu Risma.
Menurut Bu Risma, pembinaan anak-anak jalanan ini tidak hanya ditanggung pemda, tetapi juga ada intervensi dari pemerintah pusat.
Hal ini juga tidak lepas dari UUD NRI 1945 yang mengamanatkan untuk kesejahteraan anak.
"Ini adalah upaya Kemensos membantu anak-anak jalanan berkembang lebih positif, dan mandiri dengan mengelola usaha kuliner. Kami melatih dan memfasilitasi mereka agar mereka mandiri secara ekonomi dengan memiliki keahlian dan tidak kembali ke jalan,” kata Bu Mensos Risma.
Menurut Bu Risma, butuh usaha dan kerja keras membina anak-anak yang memiliki masalah sosial agar mereka bisa meninggalkan jalanan dan bersedia diberikan pembinaan. "Butuh keikhlasan dan ketekunan kita semua," tegas Mensos Risma.
Dalam kesempatan mendampingi Mensos Risma, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat menyatakan pada awal Januari 2021, BRSKP Napza “Satria” Baturraden telah dilakukan penjangkauan terhadap anak jalanan di wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto.
“Dari hasil identifikasi diketahui mereka biasa turun ke jalan untuk mengamen dan juga terindikasi menjadi penyalahguna napza," katanya.
Terdapat lima anak jalanan yang memiliki keinginan pulih dan dapat mandiri secara ekonomi agar tidak kembali ke jalan untuk mengamen.
Berdasar hasil asesmen diambil kesimpulan kelima anak tersebut perlu untuk dilakukan rehabilitasi sosial di BRSKP Napza “Satria” Baturraden dengan target antara lain pulih dari ketergantungan napza, memiliki perilaku yang adaptif sesuai dengan norma dan etika, dan dapat mandiri secara ekonomi dengan mengembangkan usaha sesuai dengan minat dan bakat.
“Kelima anak jalanan dari Mojokerto telah menjalani rehabilitasi sosial di BRSKP Napza “Satria” Baturraden selama 28 hari,” kata Harry.
Selama rehabilitasi telah dilaksanakan berbagai terapi, meliputi terapi fisik seperti detoksifikasi, pemeriksaan kesehatan rutin, olahraga, kebersihan diri.
Kemudian, terapi mental spritiual seperti penguatan mental dan peningkatan ibadah.
Terapi psikososial seperti kegiatan terapi individu (konseling) dan terapi kelompok (konseling kelompok, morning meeting/breafing, PAGE, evaluasi harian, evaluasi dan target mingguan, diskusi, residen meeting, sharing circle).
“Mereka juga diajari keterampilan vokasional dan kemandirian, yakni pelatihan barista, pelatihan digital marketing, kunjungan dan pelatihan pembuatan sepatu, dam pelatihan sablon," katanya.
Sementara untuk mendorong kemandirian pascarehabilitasi, penerima manfaat diberikan bantuan sesuai keahlian dan minat masing-masing. Tiga anak untuk memperdalam pembuatan sepatu. Dua anak usaha kedai kopi.
Bupati Mojokerto Pungkasiadi menyambut baik upaya Mensos Risma memberdayakan anak jalanan dengan usaha kuliner.
"Terima kasih kepada Bu Risma yang sudah blusukan di Mojokerto dan membantu anak-anak jalanan,” kata Pungkasiadi.
Salah satu anak jalanan, MYA juga menyatakan terima kasih kepada Mensos Risma
MYA mengungkapkan tanpa bantuan Bu Risma hidupnya masih akan di jalanan.
"Terima kasih bunda karena bunda saya bisa punya pekerjaan dan tidak kembali ke jalan,” kata MYA sembari menangis.
Di Millenial Koffie ini juga dituliskan kata-kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di salah satu sudut dindingnya yang menjadi motivasi bagi anak anak jalanan dalam berkreasi. "Gagal - Bangkit, Gagal - Bangkit Sampai Kegagalan Takut Padamu." (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy