Bu Risma Sebut Surabaya sudah Zona Hijau, Begini Reaksi Khofifah

Kamis, 06 Agustus 2020 – 19:11 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifudin (kiri), Minggu (19/4/2020). Foto: ANTARA/ Moch Asim/aww

jpnn.com, SURABAYA - Penyataan Tri Rismaharini yang mengklaim Surabaya berada pada kawasan zona hijau penyebaran Covid-19 menuai komentar dari berbagai pihak.

Termasuk dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengatakan, yang berhak menentukan status zona sebuah daerah bukan pemerintah daerah tersebut, melainkan pemerintah pusat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira dari Bu Sri Mulyani, Anies Baswedan Gagal, Pray for Lebanon

"Yang menentukan status zona bukan pemkot, pemkab, atau pemprov, tapi satgas pusat sepekan sekali," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, beberapa hari yang lalu.

Khofifah menyebutkan, terkait peta penyebaran Covid-19 di Jatim. Pemprov selalu memberikan Zonasi penyebaran yang dirilis setiap sepekan pada Selasa malam melalui sistem informasi Bersatu Lawan Covid-19 atau (BLC).

BACA JUGA: Tunggangi Moge Demi Makan Mi Ayam Mahal, Nikita Mirzani: Orang Miskin Enggak Bisa Makan di Sini

"Kami (Pemprov Jatim) biasanya juga ikut mengunggah dari BLC untuk update zonasi peta," jelas Khofifah.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim, wilayahnya telah berubah menjadi zona hijau atau risiko rendah penularan virus corona. Risma mengatakan, angka kesembuhan kasus Covid-19 di Surabaya juga cukup tinggi.

BACA JUGA: Bu Khofifah Bilang Sapi Kurban dari Jokowi yang Ini Istimewa

"Di mana kondisi Surabaya sudah (zona) hijau yang artinya penularannya kita sudah rendah. Lalu yang sembuh sudah banyak," kata Risma dikutip dari siaran pers, Senin (3/8).

Sementara itu sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, perubahan status zona hijau itu berdasarkan kajian pakar epidemiologi yang diterima Pemkot Surabaya. Dari laporan itu, kata Irvan, transmission rate di Surabaya telah berada di bawah angka satu.

"Dari pakar epidemiologi, dr Ati, disampaikan data sampai dengan 26 Juni 2020 memang hijau, untuk transmission rate-nya itu sudah di bawah satu. Bahkan sampai dengan delapan hari kita sudah hijau," kata Irvan.

Adapun Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, perubahan warna hijau yang dimaksud Risma bukan pada zona, melainkan warna yang terdapat pada reproduksi efektif (Rt).

Selama dua pekan terakhir, angka reproduksi efektif di Kota Surabaya selalu terkendali. Selama 14 hari terakhir, terhitung mulai 21 Juli-3 Agustus, Rt di Surabaya kurang dari angka satu. Itu artinya penularan sudah bisa dikendalikan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler