jpnn.com - LARANTUKA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti saat ini masih melakukan safari bahari ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Banyak hal yang Susi bahas bersama para nelayan yang dia kunjungi.
Selain memberikan pujian kepada nelayan yang sudah menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, Susi juga menyinggung maraknya praktek pengeboman ikan. Serta penggunaan potassium sianida (portas) di perairan Flores, yang menurutnya tidak bisa ditolerir lagi.
BACA JUGA: Tiba di Larantuka, Bu Susi Happy
Wanita 51 tahun ini kesal karena laut Indonesia rusak karena cara-cara tangkap ikan yang tidak benar. Karena itu, dia meminta agar nelayan yang masih bandel bisa menghentikan kebiasaan buruknya.
"Jadi saya mohon nelayan yang masih melakukan, mintalah ke pak bupati jaring. Jaringnya pun yang ramah lingkungan", ujar Susi, Sabtu (11/6).
BACA JUGA: Ruslan Jabat Ketua DPD Golkar Batam
Dia menegaskan, pemerintah pusat dengan komitmen yang tinggi ingin menjaga hasil laut agar terus bisa dinikmati semua warga negara Indonesia. Hal itu ditempuh melalui kebijakan dalam memerangi illegal fishing.
Seperti pembentukan satgas 115 oleh Presiden Jokowi. Sedangkan untuk memaksimalkan hasil tangkapan nelayan lokal, sambung Susi, pemerintah juga memberikan bantuan masyarakat berupa kapal dan alat tangkap yang ramah lingkungan.
BACA JUGA: Pak Kiai Apresiasi Penutupan 47 Tempat Prostitusi
"Nanti kami juga akan datangkan bantuan untuk daerah timur dan barat", tandas Susi. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Mekkah, Gubernur Perintahkan Tangani Korban Banjir
Redaktur : Tim Redaksi