jpnn.com - NATUNA - Pemerintah benar-benar serius ingin memberantas penangkapan ikan secara ilegal di Indonesia, khususnya di perairan Natuna.
Hal itu diwujudkan dengan didirikannya sebuah pusat komando pengendalian satuan tugas 151 pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal (Illegal Fishing) di Lanal Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Ketika Waria Ikut Lomba Dayung HUT RI, Seru... Lucu... Heboh!
Pusat komando tersebut langsung diresmikan Menteri kelautan dan perikanan Susi Pudji Astuti di Hari Ulang Tahun RI ke 71, Rabu (17/8) kemarin.
Puskodal satgas 151 merupakan kerjasama dan gabungan instansi, baik dari Lanal Ranai, KKP (PSDKP,red), Polair, Bakamla dan Kejaksaan negeri Ranai. Peresmian dilaksanakan usai melaksanakan upacara pengibaran bendera detik proklamasi di pantai Kencana Ranai.
BACA JUGA: Mahasiswi Cantik yang Pamer Dada Itu Dijerat Pasal Berlapis
Ditegaskan Susi, dibangunnya puskodal di Natuna, merupakan tindakan tegas pemerintah, untuk menjadikan Natuna sebagai harapan nusantara. Cegah ilegal fishing dan investasi asing.
"Natuna bagian Indonesia, begitu juga pulau terluar lainnya. Dalam pidato presiden, membangun dalam perubahan. Dulu pembangunannya adalah Java sentris, tapi sekarang Indonesia sentris," tegas Susi seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (18/8).
BACA JUGA: Tahun Depan Dipastikan tak Ada Pengangkatan PNS
Natuna dikatakan Susi, salah satu wilayah yang sangat kaya sumber daya alam. Baik dari minyak bumi, gas alam, ditambah kekayaan ikan dan sda blm digali, seperti rumput laut, tripang, udang maupun lopster.
"Satgas 151 menjada kedaulatan wilayah laut Natuna yang berada diujung paling luar," kata Susi.
Dikatakan Susi, Natuna adalah tempt penjarahan, baik korporasi, oleh pengusaha, nelayan. Sekarang harus stop, terutama perikanan tangkap investasi asing, harus nelayan indonesia, pengusaham gerak bersama isi kekosongan.
Disatu sisi, Natuna adalah titik peninggalan sejarah, menjadi jalur pelayaran. Sehingga banyak kapal tenggelam membawa barang berharga. Satgas 151 menjaga laut, untuk sumber sejarah, sebagai kebesaran bangsa yang nengerti sejarah.
"Saya punya keyakinan, jika ada komitmen bersama kerja lebh baik, Natuna tidak menjadi ajang penjarahan BKMT, merupakan sejarah peradaban pelayaran niaga di Natuna. Bersama tim saya titip NKRI, kedaulatan dan kejayaan," pesan Susi.
Selain resmikan Puskodal Satgas 151, Menteri Susi juga meninjau rumah penampungan nelayan asing dikomplek Lanal Ranai. Dan diperlihatkan bahan peledak yang digunakan nelayan menangkap ikan secara ilegal.(arn/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teriak Tolong... Tolong..., Regina Tenggelam di Sungai
Redaktur : Tim Redaksi