jpnn.com, JAKARTA - Pegiat media sosial tertawa melihat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merokok di Istana. Tweeps nggak keberatan menteri merokok, asal kerjanya baik.
Di Jejaring Sosial Twitter @dimartianingsih mengaku geli lihat Menteri Susi merokok. Sebab, kata dia, Susi merokok di depan orang banyak. “Kelakuan Ibu Susi yang jelek jangan dicontoh ya, contoh yang bagusnya saja,” sarannya
BACA JUGA: Jadi Irup Sumpah Pemuda, MenPAN-RB Ingatkan Kerja, Kerja, Kerja
Account @AfifMuhammad85 berkelakar, wajar menteri Jokowi perokok. Sebab, dalam proses seleksi Presiden Jokowi lebih banyak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), tidak melibatkan ahli kesehatan dan ahli kejiwaan. “Nggak ada tes psikologi dan kesehatan ya pak, makanya begini deh, hehe” guraunya.
Account @GaluhJJ berkelakar, Susi lebih cocok menjadi pengusaha warung rokok, ketimbang menteri. “Atau mungkin Ibu Susi lebih jadi model iklan rokok,” sindirnya.
BACA JUGA: Bertato dan Perokok, Susi Dianggap tak Pantas jadi Menteri
Account @CalmMomie menilai, Susi sosok menteri yang paling unik dan langka. “Ngerokok, tidak lulus SMA, wajarlah kalau ibu paling jadi sorotan,” kicaunya.
Account @unniexquen berkelakar, Menteri Susi dikerjain karena saat merokok tidak menawarkan rokoknya kepada orang-orang di sekelilingnya. “Makanya kalau merokok jangan pelit bu, tawarin kek ke orang-orang, haha,” guyonnya.
BACA JUGA: Ini Harta Kekayaan yang Dimiliki Ignasius Jonan
Berbeda, Tweeps @sudjiwotedjo justru memuji Susi yang merokok di halaman Istana. “Bu Susi tambah seksi ketika duduk ndeprok sambil udut,” guraunya.
Tweeps @pipinvin tak keberatan Susi merokok. Asalkan, dia nanti bekerja baik mensejahterakan rakyat. “Rokoknya jangan impor ya bu, harus produk lokal, itung-itung mensejahterakan petani tembakau, hehe,” candanya.
Tweeps @RRudian menilai, perilaku Susi lebih baik ketimbang perilaku pejabat dan politisi yang suka korupsi. “Nggak masalah Susi merokok, tapi nggak korupsi,” katanya.
Tweeps @AlunkAbdeNegara menilai, Presiden Jokowi melakukan terobosan besar memilih Susi. Jika berhasil, kata dia, Susi dapat merubah paradigma masyarakat tentang kesuksesan. “Tamat SMP, tatoan, ngerokok, juga bisa jadi menteri loh. Selamat lah bu Susi,” ujarnya.
Tweeps @novrianto_19 menegaskan, penampilan bukan menjadi tolak ukur seorang menteri komitmen membangun masyarakat. “Lebih baik Susi, daripada S3, tampang rapi tapi koruptor. Gw pokoknya dukung Susi,” belanya.
Tweeps @Ferddyy berkelakar, Susi merokok karena pusing memikirkan gaji karyawan dan perusahaan penerbangannya. Sedangkan rakyat merokok karena pusing nggak ada kerjaan. “Susi merokok karena habis kerja keras, biar rileks. Nah kalau lo ngerokok karena nggak ada kerjaan, haha,” guyonnya.
Tweeps @ucantiik berharap, sosok Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru memotivasi rakyat untuk kerja keras mengejar kesuksesan. “Menurut gue bu Susi langka, dia pekerja keras. Kesuksesan Susi bisa memotivasi rakyat,” katanya.
Tweeps @imanbr mengungkapkan, Presiden pertama Indonesia Soekarno pun seorang perokok aktif. “Soekarno saja merokok waktu di- wawancara media asing,” katanya.
Tweeps @nikejosephine berharap, Susi bisa bersikap lebih bijaksana di hadapan publik. Diingatkannya, tak semua orang suka dengan gaya Susi. “Ngerokok boleh, tapi jangan kebangetan santai ngerokok sembarangan,” katanya.
Tweeps @wawan_168 mewanti-wanti, Menteri Susi tak merokok di depan Ibu Negara Iriana. “Ngerokok jangan di depan Bu Iriana ya, nanti dia mau juga kan repot, hehe,” guyonnya.
Ada kejadian menarik setelah Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama dan menteri di taman Istana Merdeka, Minggu (26/10). Ketika itu, Susi Pudjiastuti terlihat lelah usai mengikuti prosesi pengumuman.
Selepas prosesi perkenalan menteri, Susi tak disangka melepas sepatu lalu duduk dan merokok di sekitar Istana sambil diwawancarai wartawan. “Ya rencana, Indonesia harus jaya di kelautan. Indonesia 70 persen adalah laut, dengan good will semua pihak bisa,” kata Susi.
Saat itu, Susi belum menjelaskan soal rencana kerja dan prioritasnya, lantaran belum mendapat arahan dari Presiden Jokowi. “Besok setelah nunggu arahan ya. (Dulunya saya) bekerja sebagai bakul ikan secara keseluruhan,” ujarnya polos. (RMOL/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khofifah Indar Parawansa, Agar Politik Lebih Adem
Redaktur : Tim Redaksi