Bu Tina Datang dari Kendari, Berikan Uang Rp 100 Juta Khusus Untuk Ayah Apriyani

Rabu, 04 Agustus 2021 – 21:39 WIB
Apriyani Rahayu (kanan) mencium medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

jpnn.com, KONAWE - Prestasi Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 mendatangkan rezeki buat ayahnya, Amiruddin P.

Apriyani bersama Greysia Polii meraih medali emas bulu tangkis ganda putri Tokyo 2020. Amiruddin mendapat uang tunai Rp 100 juta.

BACA JUGA: Mantap, Hadiah Minum Kopi Gratis Bagi Greysia/Apriyani Jadi Sorotan Media Spanyol

Uang tersebut diterima Amiruddin dari seorang perempuan, anggota DPR RI dari Sulawesi Tenggara Tina Nur Alam.

Tina memberikan apresiasi kepada Amiruddin, Selasa (3/8). Dia bergerak dari Kendari menuju Kelurahan Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Konawe membawa hadiah buat Amiruddin.

BACA JUGA: Apriyani Rahayu Putri Petani, Sempat Dicibir Cuma Kuat Makan Saja

Kunjungan istri mantan Gubernur Sultra Nur Alam itu menjadi kejutan tersendiri keluarga besar Apriyani Rahayu.

Tina menjadi pejabat pertama yang mengunjungi rumah orang tua Apriyani untuk memberi apresiasi.

BACA JUGA: Wow Banyak Hadiah Fantastis dari Pemda Konawe untuk Apriyani Rahayu, Rumah dan 5 Ekor Sapi!

"Ini merupakan bentuk apresiasi keluarga Nur Alam untuk Amiruddin, orang tua yang telah membesarkan, mendidik, dan membimbing Apriyani sehingga putrinya itu mencatatkan prestasi yang sangat membanggakan. Apresiasi ini secara khusus untuk orang tua Apriyani. Apriyani kan sudah banyak yang beri apresiasi,” kata Tina, seperti dilansir Kendari Post, Rabu (4/8).

Tina mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh anak bungsu pasangan Amiruddin dan mendiang Sitti Djauhar itu.

Politikus Nasdem Sultra itu berharap prestasi Apriyani meningkat, mengingat usia Apri masih cukup muda, 23 tahun.

“Ini rezeki untuk Apriani dan orang tuanya yang sudah membawa harum nama bangsa Indonesia dan daerah (Konawe/Sultra) di pentas dunia. Mudah-mudahan kariernya terus ditingkatkan. Bukan cuma di Olimpiade saja, tetapi juga di kejuaraan dunia lainnya bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia,” kata Tina.

Mantan Ketua TP PKK Sultra itu tercengang mengetahui perjuangan Amiruddin dan mendiang Sitti Djauhar yang setia menemani putri bungsunya kala latihan maupun saat hendak mengikuti turnamen-turnamen bulu tangkis.

“Sejak usia tiga tahun, Apriyani mulai bermain bulu tangkis. Awalnya, raketnya dibuatkan dari kayu. Senar raketnya disambung-sambung. Luar biasa saya bayangkan cerita seperti itu. Seperti itulah perjuangan orang tua yang mengupayakan agar putrinya bisa bermain bulu tangkis untuk menyalurkan hobinya di waktu kecil,” kata Tina mengutip cerita yang dikisahkan Amiruddin.

Anggota Komisi X DPR RI itu mengatakan, Apriyani bukan nama baru di lingkungan keluarga besar Nur Alam.

Tina menjelaskan, Apriyani si gadis berdarah Tolaki itu sering berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung untuk menjadi partner main bulu tangkis mantan Gubernur Sultra dua periode, Nur Alam.

“Kebetulan memang suami saya dan Apriyani cukup dekat dan akrab. Bapak sering memanggil Apriyani untuk menemaninya bermain bulu tangkis di Lapas Sukamiskin,” kata Tina.

Dia mengaku menyaksikan laga final Apriyani Rahayu/Gresya Polii melawan ganda putri China.

“Saya nonton, tetapi lebih banyak tegangnya. Syukur menang, dan air mata saya pun jatuh saat lagu Indonesia Raya berkumandang dan Merah Putih berkibar di arena Olimpiade,” tuturnya.

Jangankan dirinya yang memiliki kedekatan dengan Apriyani baik secara etnik maupun pergaulan, saat ini seluruh Indonesia bangga akan prestasi Apriyani.

“Saat Pak Nur Alam menjabat Gubernur Sultra, Apriyani dan keluarga bersilaturahmi ke Rujab Gubernur. Menjadi sangat wajar bila saya sangat berbangga dan turut memberi apresiasi,” tutur Tina.

Di tempat yang sama, ayah Apriani Rahayu, Amiruddin bersyukur atas raihan emas Olimpiade yang dipersembahkan sang putri bersama rekan duetnya, Greysia Polii.

“Kalau hari-hari biasa tidak akan begini. Saya bersyukur sekali,” ucap pensiunan PNS Pemkab Konawe itu.

Amiruddin tak lupa menghaturkan terima kasih atas hadiah yang diberikan keluarga Nur Alam untuk sang anak.

Sebagian duit itu rencananya bakal ia gunakan untuk merenovasi rumah yang ditinggalinya saat ini di Kelurahan Lawulo.

Apalagi, katanya, setelah putri bungsunya meraih emas Olimpiade, warga ramai berdatangan ke rumahnya.

“Ini juga untuk menyambut Apriyani, meskipun saya belum dapat kabar kapan ia balik ke Lawulo,” kata Amiruddin. (adi/b)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler