jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Wiranto mengingatkan kepada massa pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno agar tidak menduduki Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Wiranto memastikan pihak-pihak yang berupaya menduduki KPU akan dijerat hukum.
"Adanya rencana melakukan demo besar-besaran di Jakarta untuk mengepung KPU, Bawaslu, DPR dan Istana, bahkan akan menduduki adalah tindakan yang keliru, tak akan didukung oleh masyarakat dan merupakan kejahatan yang serius, mengancam kedaulatan negara. Maka siapa pun yang terlibat harus bertanggung jawab dan akan mendapatkan hukuman berat," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
BACA JUGA: Orator Demo di Bawaslu: Yang di Depan Imam Tolong Minggir Kalau Tak Mau Disalatkan
Mantan Panglima ABRI ini melanjutkan, sebagai pemerintah, pihaknya meminta kepada siapa pun untuk mengurungkan niatnya menduduki KPU. Menurut Wiranto, hal itu akan menodai proses demokrasi dan pada akhirnya rakyatlah yang akan menjadi korban.
"Aparat penegak hukum akan tetap konsisten bersikap tegas tanpa pandang bulu, menindak siapa pun yang nyata-nyata melanggar hukum pemanggilan dan penangkapan tokoh-tokoh yang terindikasi melanggar hukum akan terus dilakukan bukan tindakan sewenang-wenangnya atau diktator, tetapi semata-mata demi tegaknya hukum dan keamanan nasional," jelas dia.
BACA JUGA: Pujian KPU untuk Rencana Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK
BACA JUGA: Wiranto Sebut Soenarko Eks Danjen Kopassus Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata
Di samping itu, Wiranto juga mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap kelompok-kelompok radikal dan teronis yang akan memanfaatkan situasi ini untuk melakukan aksi sabotasenya. Dia meminta masyarakat segera melapor jika melihat sesuatu yang mencurigakan kepada aparat keamanan.
BACA JUGA: Di Bawaslu Pendukung Prabowo Unjuk Rasa, di Istana Pimpinan Partai Antre Pengin Ketemu Jokowi
"Masyarakat harap tetap tenang, tidak perlu takut, jangan percaya kepada berita berita negatif yang beredar di media sosial, apakah YouTube, WA Group, Facebook, dan lain-lain. Yakinlah bahwa aparat keamanan, TNI dan Polri tetap kompak bersatu padu menghadapi segala ancaman dan telah mempersiapkan yang terbaik untuk menjaga keselamatan masyarakat dan keamanan negara," tandas dia. (tan/jpnn)
Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi People Power, Polres Ciamis Razia Massa yang ke Jakarta
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga