Namun, tak sengaja Pak Bai (60), seorang nelayan asal Kecamatan Tebing Tinggi Barat, menebas seekor anak buaya.
Kejadian itu, sontak membuat nelayan itu kaget dan kegetiran. Anak buaya yang baru berukuran 1 meter lebih itu tidak lagi berdaya dengan menahan goresan parang lebih kurang 20 Cm di bagian perutnya.
Sembari meninggalkan lokasi, dia menyampaikan kabar kepada warga Desa Semukut yang sedang berada di ujung pelabuhan desa. Tak menunggu lama, salah seoarang Warga setempat, Yem (30) yang mendengar hal itu, dengan beberapa kawannya langsung bergegas pergi menyambangi lokasi anak buaya yang sudah teburai perutnya itu.
Sesampai lokasi melihat anak buaya tersebut masih sedikit bernafas. Warga langsung mengikat dan membawa satwa yang dilindungi itu ke lingkungan desa, yang kemudian menjadi tontonan kalayak ramai.
Selang beberapa waktu, anak buaya malang itupun tak lagi bisa bergerak sama sekali alias mati.
Setelah mati, menurut cerita warga setempat kepada Meranti Ekspres (Grup JPNN), Senin (1/4), anak buaya tersebut kemudian dikelu pas untuk diambil kulitnya, dan isinya di buang jauh-jauh karna menurut warga daging buaya tak layak untuk di konsumsi. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerusuhan Palopo, Polisi Terapkan Protap 01
Redaktur : Tim Redaksi