jpnn.com - BANYUWANGI - Dua kelompok pemuda desa bertetangga, yaitu Desa Padang dan Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, terlibat tawuran menjelang dini hari kemarin (8/8). Kerusuhan tersebut pecah setelah dua kelompok pemuda itu sebelumnya terlibat ketegangan dengan saling ejek di jalan.
Berawal dari itu, ratusan kelompok pemuda dari Desa Padang menyerang untuk mencari kelompok pemuda di Desa Singolatren yang sedang cangkruk di pertigaan Dusun Krajan, Desa Singolatren. Mendapatkan serangan, kelompok pemuda tersebut memilih melarikan diri dengan cara sembunyi.
BACA JUGA: Arus Balik diprediksi Mulai Hari Ini
Tidak berhasil mencari keberadaan lawan, para penyerang yang hanya berjalan kaki itu bertindak brutal. Bagaimana tidak, mereka melempari rumah warga dengan batu. Akibatnya, sejumlah kaca pecah dan genting rusak berantakan.
Tidak hanya sampai di situ, mereka juga merusak sepeda motor Yamaha Vixion yang diparkir di depan rumah hingga hancur. Selain itu, massa yang sudah disulut emosi tersebut merusak sebuah mobil pikap yang juga diparkir di halaman rumah warga hingga kaca bagian depannya pecah.
BACA JUGA: Bocah Kena Dempul Mercon
Aksi anarkistis tersebut semakin tidak terkendali. Betapa tidak, mereka menjarah sebuah bengkel setelah berhasil membobol pintu. Saat itu situasi berlangsung mencekam. Warga setempat memilih berdiam di dalam rumah dan sebagian memilih melarikan diri dengan sembunyi di belakang rumah.
Menyusul ada laporan kerusuhan itu, sejumlah polisi dibantu TNI datang ke lokasi kerusuhan dengan niat meredam aksi massa yang diduga mabuk minuman keras (miras) tersebut. Tapi, mobil patroli Mitsubishi Strada Triton milik Polsek Singojuruh justru ikut pecah akibat lemparan batu.
BACA JUGA: Seribu Rumah Terendam Banjir
Karena aksi massa sulit dihentikan, puluhan dalmas dari Polres Banyuwangi diterjunkan untuk membubarkan. Lambat laun akhirnya amuk massa bisa dibubarkan.
Lima rumah warga yang rusak itu adalah milik Surtinah, 52; Apung Hulbandi, 65; Hendri, 33; Bu Rus, 50; dan Subandrio, 43. Sedangkan mobil pikap bernopol E 8351 AQ yang kacanya dipecah adalah milik H Makrupin.
Salah satu korban, Subandrio, mengaku mengalami rugi besar atas insiden tersebut. Mengingat, selain rumah, bengkel miliknya juga dijarah. "Banyak habisnya ini. Semua rusak dan barang-barang di bengkel saya diambil. Televisi juga dirusak," katanya saat ditemui kemarin.
Subandrio mengatakan memilih melarikan diri ke belakang rumah untuk bersembunyi. "Saya bersama istri dan anak saya menyelamatkan diri," ucap suami Sumilah, 31, tersebut.
Edi, warga lain, mengatakan bahwa tawuran itu pernah terjadi dua tahun sebelumnya setiap perayaan takbir keliling. Tapi, tahun lalu tidak terulang karena dijaga polisi. "Tadi malam nggak ada patroli, akhirnya terjadi lagi," katanya kemarin.
Kapolsek Singojuruh AKP Maspud membenarkan adanya kejadian itu pada konfirmasi awal. Tapi, siang harinya dia tidak menjawab saat ditanya tindak lanjut mengenai mobil patroli yang pecah akibat aksi kelompok pemuda tersebut. (ton/c9/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Hari Lebaran, Empat Rumah Hangus Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi