jpnn.com, JAKARTA - Budayawan Eros Djarot menyesali terjadinya perusakan peradaban di Indonesia dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Dia berkata demikian dalam diskusi berjudul Dapatkah Gibran Dimakzulkan dan Jokowi Diadili? di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).
BACA JUGA: Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
"Jokowi berhasil merusak peradaban kita sebagai bangsa," kata Eros, Selasa.
Sutradara film Tjoet Nja' Dhien itu mengatakan perusakan peradaban sulit diperbaiki dibandingkan saat Indonesia tertimpa kebangkrutan bidang ekonomi.
BACA JUGA: Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
Eros pun mengajak rakyat bisa melakukan perlawanan kepada Jokowi agar eks Gubernur Jakarta itu tidak merusak peradaban Indonesia makin dalam.
"Ya, kalau berani, ayo, begitu, kan," katanya.
BACA JUGA: Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
Eros mengaku tidak ada solusi lain untuk memperbaiki peradaban yang rusak dengan melawan Jokowi.
"Saya punya rumusan yang saya akan ubah, resah, rusuh, revolusi. Sebab tanpa itu saya enggak lihat ada pemecahannya," ujarnya.
Pembuat lagu Badai Pasti Berlalu itu mengatakan pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto tidak akan berbuat apa-apa jika muncul gerakan rakyat untuk menyelamatkan peradaban bangsa yang dirusak Jokowi.
"Saya meyakini, dengan pendekatan kebudayaannya, tidak ada catatan yang saya pernah dapat, Raja yang baru mau jadi Bayang-Bayang Raja yang lama. Nah, ini pasti ada waktunya. When the time is come, pasti dia bergerak," ungkap dia. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan