Budayawan dan Seniman Minta Dana Indonesiana Tetap Dipertahankan

Kamis, 07 Maret 2024 – 20:30 WIB
Kucuran dana Indonesiana mendapatkan respons positif dari kalangan budayawan maupun seniman. Foto dok. Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kucuran dana Indonesiana mendapatkan respons positif dari kalangan budayawan maupun seniman. Mereka berharap dana Indonesia itu tetap dipertahankan pemerintah yang baru nanti. 

Yusup Oeblet dari Padepokan Yusuf Oeblet Bumi Seni Tarikolot menceritakan dana abadi kebudayaan sudah mereka perjuangkan sejak lama. Puncaknya pada Kongres Kebudayaan yang digelar pada 2018.

BACA JUGA: Dana Indonesiana Angin Segar Bagi Pekerja Kreatif Indonesia

Menurut Oeblet, dana abadi kebudayaan dan turunannya, yaitu dana Indonesiana merupakan wujud hadirnya negara di sektor kebudayaan. 

’’Bagaimana negara hari memberikan perhatian besar pada urusan kebudayaan. Baru ada di Indonesia pendanaan seperti ini,’’ katanya, Kamis (7/3).

BACA JUGA: Pemerintah Dorong Pemajuan Kebudayaan Lewat Peluncuran Dana Indonesiana

Dia menegaskan dana abadi kebudayaan harus terus dipertahankan. Pasalnya,.dia mendengar selentingan-selentingan bahwa dana abadi kebudayaan akan digunakan untuk urusan lainnya. 

Kang Oeblet, sapaannya, mengatakan untuk pertama kali pemerintah menggelontorkan dana abadi kebudayaan sekitar Rp 5 triliun pada 2018. Kemudian, hasil pengelolaan dana abadi itu, disalurkan kepada pelaku budaya dan kesenian. 

BACA JUGA: Demi El Barack, Jessica Iskandar Rela Cari Risol Mentai Hingga ke Jember

Tidak ada batasan. Seluruh bidang kesenian dan kebudayaan yang ada 10 bidang itu, bisa mengakses pendanaan dana Indonesiana.

’’Penyaluran dana ini sangat masif sampai ke pelosok-pelosok negeri,’’ ujarnya. 

Jadi, seniman-seniman yang ada di daerah-daerah bisa ikut merasakan adanya manfaat dana abadi kebudayaan tersebut.

Meskipun begitu Kang Oeblet menegaskan ada atau tidaknya kucuran dana dari negara, para seniman atau budayawan sejatinya sudah menunjukkan eksistensinya.

Namun, dengan adanya pendanaan itu, mereka bisa makin luas dikenal masyarakat. Lewat beragam pertunjukan seni dan budaya yang mereka ciptakan.

Kang Oeblet sendiri mendapatkan kucuran dana sekitar Rp 1,1 miliar. Kucuran itu untuk kategori dukungan institusional. Dana tersebut dikucurkan kepada Yayasan Bumi Seni Tarikolot Padepokan Seni Yusup Oeblet. 

Ada juga kucuran dana yang diperuntukan bagi pertunjukan karya seni dan kebudayaan.

’’Harapan saya ke depan peruntukan dana Indonesia bisa makin diperluas,’’ katanya. Kemudian, sebaran yang mendapatkan kucuran dana itu juga bisa makin merata. Tidak hanya di perkotaan atau di daerah-daerah yang kultur seni dan budayanya sudah cukup kuat.

Dia menegaskan jangan sampai dana abadi kebudayaan dialihkan untuk bidang atau sektor lainnya. Karena upaya pengembangan kebudayaan dan kesenian sangat penting. Negara harus hadir mengawal keberlangsungan kesenian dan kebudayaan di tanah air.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan lewat kucuran pendanaan dari dana Indonesiana, berhasil memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Contoh kongkritnya adalah berbagai proyek kebudayaan sudah diluncurkan. Meliputi produksi seni, riset kebudayaan, sampai dengan partisipasi dalam forum kebudayaan dunia. 

"’Kegiatan-kegiatan itu menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk semakin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya,’’ pungkas Dirjen Hilmar. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler