Budayawan: PDIP Terancam jadi Korban Lembaga Survei

Pilpres Tak Seperti Mencari Indonesian Idol

Kamis, 01 Mei 2014 – 20:43 WIB
Calon Presiden PDIP, Joko Widodo

jpnn.com - JAKARTA - Budayawan Radar Panca Dahana mengatakan, partai politik yang telah menetapkan bakal calon presiden berdasarkan hasil survei popularitas oleh lembaga survei, harus berpikir ulang untuk menetapkannya sebagai capres.

Bagi partai yang belum menetapkan capresnya, Radar berharap tidak mengikuti langkah salah itu. "Saya berharap partai politik yang sudah menetapkan capresnya dengan referensi hasil lembaga survei agar melakukan koreksi. Partai politik yang belum menetapkan capresnya, jangan mengikuti cara salah rekrut capres berdasarkan popularitas dan elektabilitas semata," kata Radar, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/5).

BACA JUGA: Personil Slank Kompak Ikuti Perintah Dahlan

Jika tidak dikoreksi lanjutnya, Indonesia ke depannya hanya akan memiliki presiden berdasarkan survei, sama halnya pemilihan Indonesian Idol.

"Memangnya kita mau punya presiden bermodalkan popularitas versi lembaga survei, sama halnya dengan Indonesia Idol? Pilpres lebih dari sekedar itu, kemampuan calon presiden, track rekord, integritas, kapabilitas, harus jadi pertimbangan, Jika tradisi Indonesia Idol diteruskan maka Indonesia akan mengalami kecelakaan peradaban," kata Radar.

BACA JUGA: Birokrasi tak Bisa Diperbaiki dengan Marah-marah

Untuk PDI-P yang sudah menetapkan capres populer versi lembaga survei, Radar mengingatkan, mumpung belum terlambat dan belum didaftarkan ke KPU, sebaiknya pencapresan berdasarkan survei popularitas dan elektabilitas ditinjau ulang. "Jika tidak, PDI-P bisa jadi korban lembaga survei," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: SBY Tak Mungkin Mau Jadi Cawapres

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Prabowo tak Diserang Kasus Pelanggaran HAM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler