Budi Setiawan Sebut BFIA 2022 Berperan Penting Bagi Perfilman di Bumi Pasundan

Jumat, 08 April 2022 – 07:50 WIB
Anggota Dewan BFIA (Bandung Film Initiative Awards) 2022 Brigjen Pol (P) Drs. H. Budi Setiawan, MM. Foto: Dokumen pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan BFIA (Bandung Film Initiative Awards) 2022, Brigjen Pol (P) Drs. H. Budi Setiawan menilai peran BFIA sangat penting bagi perfilman Bandung dan Jawa Barat.

“Peran Bandung Film Initiative penting sekali untuk mempertemukan para pihak sehingga terwujud kerja sama kekaryaan secara kolaboratif mempersiapkan kekayaan kisah-kisah di Bumi Pasundan Jawa Barat khususnya Bandung dalam karya film,” kata Budi, Kamis (7/4).

BACA JUGA: Kreatif, Fatayat NU Luncurkan Film Pendek Perihal Cegah Perkawinan Anak

Budi menyampaikan hal itu berkaitan dengan pelaksanaan Opening Ceremony Bandung Film Initiative Awards (BFIA) 2022 yang telah digelar pada 19 Maret lalu di Bandung Creative Hub (BCH). 

Dalam kesempatan tersebut disampaikan pengumuman pemenang & awarding kepada enam pemenang untuk program Apresiasi Film dan Program Kompetisi Ide Cerita BFIA 2022.

BACA JUGA: Segera Tayang, Film Keluarga Cemara 2 Hadir dalam Kehidupan Baru

Pemenang program Apresiasi Film BFIA 2022 untuk kategori Film Pendek Fiksi jatuh kepada “Maybe Someday, Another Day, But Not Today” karya sutradara Bihar Jafarian dari Mulih Film & Sebs Sine Club.

Kategori Film Pendek Berbahasa Sunda diraih oleh “Banting Setir” karya sutradara Adriyanto Lesmana dari Lokatara Pictures sedangkan untuk kategori Film Dokumenter Pendek di raih oleh “Sintas Berlayar” karya sutradara Firgiawan dari Blank Film. 

BACA JUGA: Hadir di IIMS 2022, Kaca Film Mobil Ini Diklaim Bisa Meredam Panas Matahari 99 Persen

Sedangkan pada Program Kompetisi Ide Cerita ada 3 (tiga) pemenang yaitu ide cerita berjudul “Patrakomala” dari Sebelas Sinema Pictures, “Gumeulis Ratna” dari Institut Kesenian Jakarta dan “Daur Baur” dari Cinemora Pictures.

Semua pemenang program BFIA 2022 berhak mendapatkan pembiayaan produksi film masing-masing sebesar Rp 25 juta.  

Pemenang program BFIA 2022 kini akan masuk kepada program Short Lab, di mana gagasan dan ide cerita baru mereka akan dikembangkan dan ditulis ke dalam naskah sebelum akhirnya diproduksi.

Dalam program Short Lab BFIA 2022 ini para peserta akan akan didampingi oleh sineas-sineas profesional sebagai mentor.

Acara sendiri berlangsung meriah, dihadiri oleh para peserta program BFIA 2022, komunitas film, para tokoh perfilman serta perwakilan elemen pemerintah di antaranya Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R Yunandar Eka Perwira, Ketua PD Parfi Jawa Barat Amran Rusnadi dan Sekjen Milenial Cinta Budaya, Wildan Baraba.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari yang turut membuka BFIA 2022 mengatakan perlu adanya kolaborasi dan kekompakan untuk membangun ekosistem film di Bandung.

“BFIA ini berkaitan dengan pembiayaan perfilman sangat membantu kami dalam pembentukan ekosistem perfilman, mudah-mudahan kita bisa berkolaborasi jadi tidak hanya pentahelic saja tetapi juga hexahelic yang berkolaborasi dengan lembaga keuangan yang bisa di fasilitasi oleh BFIA,” kata Kenny.

Senada, Yunandar mengatakan sangat mungkin sekali untuk mewujudkan Bandung sebagai kota industri film, mengingat banyaknya orang-orang kreatif dan luar biasa di bidang perfilman di kota tersebut. 

“Harus ada semacam kawasan khusus perfilman, karena namanya calon investor juga pasti melihat bagaimana kesungguhan kita membangun industri dilihat dari fasilitas, sarana dan prasarana dan itu sangat penting. Semoga ke depan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bisa berkontribusi bagi perkembangan perfilman di Kota Bandung,” ujarnya.

Adapun rangkaian kegiatan dari BFIA 2022 masih akan berlangsung. Pasalnya, masih akan ada program Pitching Forum pada 20-21 Mei mendatang.

President BFIA 2022 Budhie Langit menyebut Program Pitching Forum merupakan program yang memfasilitasi akses pembiayaan film di Bandung dan Jawa Barat di mana mempertemukan sineas pemilik proposal film yang siap produksi dengan sumber pembiayaan film baik lokal maupun nasional.

“Kami tengah mengupayakan untuk menghadirkan investor dan sponsor selain tentu para pemilik projek film,” kata Budhie.

Menurut Budhie, Program Pitching Forum ini adalah program unggulan BFIA karena target yang ingin dicapai dari BFIA ini adalah Bandung menuju Kota Industri Film.

“Jadi, perlu adanya peningkatan produksi film di Bandung dan Jawa Barat yang berdaya saing. Beberapa calon investor sudah berkomitmen untuk hadir,” tegas Budhie.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler